Apakah Saya Bebal sebagai Suami?

Gereja gkdi lagu

Jika Anda mendengar kata bebal, apa yang Anda rasakan?

Rasanya tidak ada di antara kita  yang ingin dilabeli oleh istri sebagai suami yang bebal. Namun, sadarkah kita, ada kalanya kita bersikap seperti itu? Tak mendengar, tak peduli nasihat siapapun, bahkan istri sendiri. Kita merasa ada harga diri sebagai seorang pria yang harus dipertahankan. 

Karakter orang bebal berupa tidak mau ditegur atau dinasihati. Bebal juga berarti tidak mau menerima ajaran yang benar. Dari pengertian tersebut, dapat didefinisikan bahwa suami bebal adalah suami yang tidak mau mendengar nasihat dan pendapat orang lain. 

Memang, sifat ini tidak ada baiknya. Mengapa saya tahu? Karena dulu, saya seperti itu.

Sampai Ditegur Istri

bebal-gereja-gkdi 1

Istri saya pernah mengatakan, bahwa saya ini bebal. Awalnya tidak mudah bagi saya menerimanya; saya merasa kalau saya ini baik. Akan tetapi, istri sering berkata, “Omonganku tak pernah didengarkan. Kalau orang lain yang  ngomong, baru kamu dengarkan.” Biasanya saya berargumen bahwa pada saat itu saya tidak siap mendengar nasihatnya. Yang lebih membuat istri jengkel adalah biasanya saya akan berkata, “Lain kali aku tidak usah melakukan itu lagi. Tak usah aku berinisiatif melakukan sesuatu di rumah ini.” Lalu, saya mengakhiri pembicaraan dengan meratap, alih-alih berefleksi dan berubah.

Pernah juga saya sangat bebal dalam menjaga kebersihan diri. Sewaktu pandemi Covid-19 sangat mengganas, kita disarankan untuk  untuk membersihkan diri seusai bekerja di luar. Tetapi, dengan mudahnya saya mengabaikan nasihat istri akan hal itu. Saya berpendapat bahwa virus Covid-19 tidak akan melompat ke orang lain. Sehingga, beberapa kali saya tidak segera mandi sepulang bekerja. Istri akan segera mengingatkan dan marah jika saya tidak melakukan prosedur kesehatan tersebut. Anehnya, dalam hati saya berkata : “Walah, ruwet banget sih cewek itu, ribet.”

Penyebab Saya Menjadi Bebal

bebal-gereja-gkdi 2

Lama sesudah itu, barulah saya sadar saya ini bebal. Kalau ditelaah, ada tiga penyebab saya menjadi suami yang bebal. 

Yang pertama, saya merasa diri lebih pintar dari istri. Ada satu kesombongan dalam diri dengan melihat strata pendidikan pasangan. Saya pikir bahwa saya ini lebih pintar dan lebih tahu solusi yang terbaik. Padahal, kini saya mengakui istri saya adalah seorang yang sungguh pintar dan cerdas.

Yang kedua, saya merasa bahwa saya selalu benar. Saya meyakini pendapat dan tindakan saya sendiri. Orang lain tidak tahu alasan di balik setiap tindakan saya. Sayalah yang paling benar.

Yang ketiga, saya tidak rendah hati untuk mendengarkan nasehat. Rasanya memang tidak nyaman untuk mendengarkan nasihat. Kadang saya bersikukuh dengan keyakinan pribadi. Kalau keyakinan itu adalah hal benar, seharusnya tidak masalah. Namun, jika kita tahu bahwa apa yang kita yakini adalah salah, itu adalah sifat bebal yang kita usung. 

Mempertahankan sikap bebal adalah sama dengan merusak pernikahan secara diam-diam. Bukan hanya orang lain yang tersakiti, tetapi juga diri sendiri. 

Mengubah Diri Dari Sikap Bebal

bebal-gereja-gkdi 3

Maukah kita berubah dari sikap hati yang bebal? Pertanyaan ini sangat penting sebagai dasar perubahan hidup kita. Jika kita menyadari bahwa bebal adalah sangat buruk, kita akan termotivasi untuk berubah.

Namun, mungkin Anda bertanya-tanya. Bagaimana caranya menghilangkan sifat bebal itu? Inilah 3 cara yang saya lakukan.

1. Sadar dan Mengakui Bahwa Sikap Bebal Harus Dibuang

bebal-gereja-gkdi 4

Amsal 9 : 6 : Buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian. 

Seperti Amsal di atas, kita para suami perlu  mengakui dan membuang kebodohan dalam diri kita. Bukankah bebal itu dapat disamakan dengan kebodohan? Dengan membuang sikap bebal, kita akan lebih mudah untuk mendapatkan pengertian untuk melakukan peran sebagai suami. 

Itulah alasannya, sangat penting untuk sadar bahwa sifat bebal harus disingkirkan. Menyadari bahwa sikap itu perlu diubah adalah langkah pertama yang penting. Itu akan mengantar kita menuju hidup yang berfungsi.

2. Mau Mendengarkan dan Memperhatikan Nasihat yang Benar

bebal-gereja-gkdi 5

Nasihat yang benar adalah layak untuk didengarkan. Apalagi jika itu datang dari orang terdekat yang mengasihi kita. Tidak pernah orang yang mengasihi akan memberikan nasihat yang menjerumuskan.

Amsal 13 : 10 : Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat. 

Sesuai ayat di atas, mendengarkan nasihat akan memberikan hikmat kepada kita. Sebaliknya, suami bebal yang mempertahankan keangkuhannya hanya akan menimbulkan pertengkaran. Maukah Anda menghabiskan hari-hari bertengkar dengan istri? Tentu tidak bukan? Itulah mengapa, sebagai suami, Anda perlu mendengarkan nasihat istri.

Hendaknya kita jangan meremehkan nasihat-nasihat bijak yang diberikan. Apalagi, terkadang kita punya kelemahan yang tak terlihat oleh diri sendiri, tetapi jelas terlihat oleh orang lain, utamanya istri. Untuk bisa berubah dari sikap bebal, kita perlu bertumbuh menjadi mau mendengarkan nasihat orang lain. Hal itu akan membawa kita membuka kunci kebebalan untuk menuju perubahan. 

3. Rendah Hati untuk Berubah

bebal-gereja-gkdi 6

Menyadari kebebalan dan mendengar nasihat harus diikuti langkah selanjutnya. Itu adalah rendah hati dan berubah.

Betul, sulit rasanya untuk menuruti nasihat yang kita terima. Ada kalanya nasihat itu tidak sesuai dengan apa mau kita. Akan tetapi, buat apa menerima nasihat banyak-banyak jika tidak dituruti? Itulah mengapa kita harus punya kerendahan hati bukan hanya untuk mendengarkan nasihat, tetapi juga melakukannya.

Seperti Roma 12 : 2 berkata : Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. 

Nasihat tidak akan ada gunanya jika tidak dipraktikkan. Oleh karena itu, rendah hati dan mau menuruti apa saran orang lain – terutama istri – adalah kunci untuk berubah. Kita akan diperlengkapi, pertama untuk berubah dari kebebalan kita, kedua tentang bagaimana berperan sebagai suami yang berkenan pada Allah. 

Demi Kebahagiaan Keluarga

bebal-gereja-gkdi 7

Tidak ada manfaatnya untuk tetap mempertahankan sikap bebal dalam diri kita. Suami yang bebal hanya akan merugikan diri sendiri, istri, dan keluarga. Selama kita tidak mau berubah, kebahagiaan istri akan  semakin meredup.

Memang pernikahan adalah tanggung jawab suami dan istri. Tetapi perlu diingat bahwa kebahagiaan istri dan keluarga ada di pundak suami. Jika kita bebal, wajah istri dan keluarga kita akan tampak sebal.

Mari kita berubah dari suami yang bebal, menjadi suami yang rendah hati, mau mendengar nasihat, dan berubah. 

Referensi : arti kata bebal – https://kbbi.web.id>bebal

– 

Related Articles:

Gereja GKDI terdapat di 35 kota di Indonesia.
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:




Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok:https://link.gkdi.org/tiktok