Renungan firman Tuhan alias saat teduh rasanya sudah biasa bagi kita.
Itulah yang bahaya. Ketika sesuatu dianggap biasa, rasa asyiknya hilang. Maknanya pun hilang. Mengapa kita melakukannya, dan manfaat yang harusnya kita peroleh, tak ada lagi di dalam hidup ini.
Inilah yang saya renungkan ketika menulis. Apakah renungan jadi kebutuhan, atau sekadar ‘kejar tayang’ saja, karena memang harus dilakukan?
Apakah merenungkan firman Tuhan masih menjadi sebuah kebutuhan, ataukah itu hanya sebatas rutinitas yang kita lakukan demi “kejar tayang” tanpa benar-benar menyentuh hati dan mengubah hidup kita?
Ketika Renungan Firman Tuhan Terasa Membosankan
Renungan harian sejatinya adalah waktu di mana kita merenungkan firman Tuhan, memikirkan apa yang Dia ingin sampaikan kepada kita melalui Alkitab, dan membiarkan kebenaran-Nya menyentuh serta mengubah hidup kita.
Namun, karena gempuran kesibukan dan masalah, ada godaan untuk menjadikan saat teduh sebagai sekadar rutinitas—sesuatu yang kita lakukan karena merasa “wajib” atau karena takut merasa bersalah jika tidak melakukannya.
Ibaratnya, kita melakukan hal tersebut karena sudah biasa. Mengapa kita melakukannya, boleh jadi kita sudah lupa.
Ketika renungan firman Tuhan hanya menjadi rutinitas, kita bisa kehilangan esensi dari apa yang sebenarnya Tuhan ingin lakukan dalam hidup kita melalui firman-Nya. Firman Tuhan itu hidup dan berkuasa (Ibrani 4:12), tetapi jika kita hanya membaca tanpa merenungkan atau menerapkan, kita tidak akan mengalami transformasi yang sejati.
Renungan yang hanya sekadar rutinitas cenderung menjadi aktivitas yang kering dan tidak memberikan dampak yang berarti bagi kehidupan rohani kita. Bayangkan melakukan sesuatu berkali-kali tanpa tahu artinya. Membosankan dan memberatkan, bukan?
Di sisi lain, ketika kita tahu renungan firman adalah kebutuhan, kita akan melakukan saat teduh dengan rasa haus dan lapar akan kebenaran. Kita akan menjadikan waktu merenung ini sebagai momen yang sangat berharga, di mana kita membuka hati untuk mendengarkan suara Tuhan, membiarkan firman-Nya menuntun dan mengubah kita.
Mengapa Merenungkan Firman Tuhan Itu Penting?
Jika Anda merasa bosan atau letih dengan saat teduh, jangan merasa bersalah. Kebosanan itu wajar, terutama dalam hal-hal yang kita lakukan secara rutin.
Ada tiga hal penting yang perlu diingat tentang tujuan merenungkan firman Tuhan:
1. Menguatkan Iman
Renungan firman Tuhan adalah cara bagi kita untuk memperdalam hubungan kita dengan Tuhan dan memperkuat iman kita. Roma 10:17 mengatakan, “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Ketika kita merenungkan firman Tuhan setiap hari, iman kita akan semakin kuat karena kita terus-menerus diingatkan akan janji-janji-Nya dan karakter-Nya yang setia.
2. Mengarahkan Hidup Sesuai Kehendak Tuhan
Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105). Ketika kita merenungkan firman Tuhan, kita diberi hikmat dan petunjuk untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Dalam dunia yang penuh dengan kebingungan dan godaan, renungan harian membantu kita tetap berada di jalan yang benar dan menghindari dosa.
3. Mengubah Hidup Menjadi Serupa dengan Kristus
Renungan firman Tuhan bukan hanya tentang mendapatkan pengetahuan, tetapi juga tentang transformasi hidup.
2 Korintus 3:18 berkata, “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.”
Ketika kita merenungkan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh, Roh Kudus bekerja dalam hati kita untuk mengubah kita menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Jadi, untuk Apa Kita Merenungkan Firman?
Setiap orang Kristen perlu mengevaluasi diri—apakah renungan firman Tuhan dalam hidup kita hanya sekadar rutinitas, ataukah itu benar-benar menjadi kebutuhan yang mendalam? Ketika kita menjadikan renungan sebagai kebutuhan, kita akan mengalami keintiman yang lebih dalam dengan Tuhan, perubahan hidup yang nyata, dan kekuatan untuk menjalani hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Kiranya kita semua diberikan hati yang haus akan firman Tuhan dan kemauan untuk merenungkan firman-Nya bukan hanya sebagai rutinitas, tetapi sebagai kebutuhan yang vital untuk pertumbuhan rohani kita. Amin.
Related articles:
- Saat Teduh, Saatnya Menemukan Tuhan (Bagian 1)
- Baca Alkitab atau Renungan Harian, ya?
- Baca Alkitab: Google-nya Orang-orang Kristen – Gereja GKDI
- Cara Mudah & Praktis Membuat Renungan Singkat Firman Tuhan
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Aug 27