Rasa penasaran adalah salah satu anugerah terbesar yang Tuhan berikan kepada manusia. Rasa ingin tahu mendorong kita untuk mencari, menggali, dan menemukan hal-hal baru yang sebelumnya tidak kita ketahui. Ingin tahu bagaimana rasa penasaran mendorong kita belajar Alkitab? Mari baca di bawah ini.
Rasa Penasaran Sebagai Pendorong Utama dalam Belajar

Rasa penasaran dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk mendalami firman Tuhan.
Malah, ini menjadi langkah pertama dalam kita belajar. Dalam kehidupan rohani, rasa penasaran mendorong kita untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan besar tentang hidup, Tuhan, dan tujuan kita di dunia ini.
Yesus sendiri mengajak kita untuk memiliki rasa ingin tahu ketika Dia berkata, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” (Matius 7:7). Ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan menginginkan kita untuk terus mencari, terus lapar dan haus akan firman, dan terus bertanya.
Dengan demikian, rasa penasaran menjadi pintu gerbang menuju pengetahuan yang lebih dalam tentang firman Tuhan.
Membaca Alkitab dengan rasa ingin tahu menjadikan pengalaman Anda lebih hidup dan dinamis. Daripada membaca Alkitab sebagai rutinitas yang membosankan, biarkan keingintahuan Anda membimbing Anda dalam menjelajahi setiap bagian Kitab Suci.
Misalnya, ketika Anda membaca sebuah perumpamaan Yesus, tanyakan pada diri sendiri, “Mengapa Yesus memilih perumpamaan ini? Apa maknanya bagi para pendengarnya saat itu dan bagi saya hari ini?” Mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini membuka jalan bagi kita makin dalam dengan firman Tuhan.
Menemukan Jawaban dalam Firman Tuhan
Rasa penasaran juga mendorong kita untuk mencari jawaban dalam firman Tuhan ketika kita dihadapkan pada tantangan hidup. Misalnya, ketika kita merasa cemas, kita mungkin mau tahu apakah Alkitab memiliki sesuatu yang dapat memberikan ketenangan.
Kita dapat menemukan ayat seperti 1 Petrus 5:7 yang mengatakan, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu..”
Ayat ini memberikan jawaban yang mungkin kita cari, dan keingintahuan kita telah menuntun kita ke dalam penghiburan yang ditawarkan oleh Tuhan.
Mengajukan Pertanyaan-Pertanyaan yang Menantang

Rasa penasaran juga dapat diwujudkan dalam bentuk pertanyaan yang lebih dalam tentang teks-teks Alkitab. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan menantang adalah cara yang bagus untuk menggali lebih dalam makna dari firman Tuhan.
Sebagai contoh, Anda mungkin bertanya, “Apa maksud Tuhan dengan kasih yang tanpa syarat?” Dengan rasa ingin tahu yang sehat, kita terdorong untuk tahu lebih dalam, tidak hanya puas dengan kulit saja.
Percayalah, Tuhan tidak anti pada pertanyaan kita. Sebaliknya, Dia mau kita bertanya dan mencari jawaban, karena melalui proses ini, kita dapat menemukan kebenaran yang lebih utuh.
Rasa Penasaran yang Menuntun pada Tindakan
Rasa penasaran tidak hanya berhenti pada pencarian intelektual, tetapi juga seharusnya menuntun kita pada tindakan nyata.
Pertama, pastikan bahwa kita mendapat ajaran yang sehat. Keingintahuan yang tinggi memang baik, tetapi tak berguna jika ajaran yang kita terima keliru. Apakah hal-hal yang kita pelajari mendekatkan kita kepada Tuhan? Semakin membuat kita makin mirip dengan-Nya?
Kedua, jangan lupa mempraktikkan apa yang kita pelajari. Yakobus 1:22 mengingatkan kita, “Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.” Ketika rasa penasaran kita terhadap firman Tuhan memunculkan pemahaman baru, itu harus diwujudkan dalam tindakan sehari-hari.
Rasa penasaran yang sehat akan mendorong kita untuk mengaplikasikan ajaran Alkitab dalam kehidupan kita, sehingga firman Tuhan benar-benar hidup dan berdampak nyata.
Kesimpulan
Rasa penasaran adalah kunci untuk membuka pintu-pintu pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang firman Tuhan. Ketika kita membiarkan keingintahuan memimpin kita dalam mendalami Alkitab, kita dapat menemukan jawaban-jawaban yang mungkin selama ini kita cari.
Marilah kita contoh orang-orang Berea, yang di Kisah Para Rasul 17:11 dikatakan “menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.”
Related articles:
- Cara Mudah & Praktis Membuat Renungan Singkat Firman Tuhan
- 7 Alasan Membaca Alkitab Ini Akan Mengubah Hidup Anda!
- Firman Tuhan = Santapan Rohani bagi Jiwa. Berikut 3 Manfaatnya
- Malas Saat Teduh? Ini Cara Tumbuhkan Kembali Minat Anda
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Aug 14