Orang kaya tak selalu mereka yang uangnya banyak, rumahnya besar, atau mobilnya bagus.
Jika kita lihat di Lukas 12:15, Yesus berkata, “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu.” Sebab, kekayaan materi belum tentu menjanjikan hidup yang penuh.
Bisa jadi uangnya banyak, namun ia tak punya waktu untuk keluarganya. Atau, semakin banyak uangnya, semakin besar juga kekhawatirannya.
Oleh karena itu, kita harus menjadi kaya dalam hal lain: bagaimana kita bisa kaya dalam kasih, iman, dan memberi. Berikut adalah pemahaman lebih lanjut mengenai konsep kekayaan sejati dalam Tuhan.
Menjadi Orang Kaya dalam Kasih
“Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” – Markus 12:31
Menjadi orang kaya di dalam Tuhan berarti kita dipanggil untuk kaya dalam kasih.
Kasih adalah inti dari ajaran Yesus Kristus. Menjadi kaya dalam kasih artinya kita mampu mengasihi tanpa pamrih, memberi tanpa mengharapkan balasan, dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama.
Kasih yang melimpah adalah salah satu bentuk kekayaan yang paling berharga dan abadi. Ketika kita mencintai sesama kita dengan tulus, kita sedang mengumpulkan harta di surga.
Akankah kita dikenang sebagai orang yang mengasihi, atau sebagai orang yang pelit mengasihi? Keputusan ada di tangan kita.
Kaya dalam Iman

“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” – Ibrani 11:1
Orang kaya di dalam Tuhan juga harus kaya dalam iman.
Iman adalah fondasi dari kehidupan Kristen. Melalui iman, kita mampu menghadapi berbagai tantangan hidup dengan keyakinan bahwa Tuhan selalu menyertai dan menyediakan yang terbaik bagi kita.
Iman yang kuat memungkinkan kita untuk tetap berdiri teguh di tengah badai kehidupan dan menjadi saksi yang hidup dari kasih karunia Tuhan. Kekayaan iman memberikan kita kekuatan dan pengharapan yang tidak tergoyahkan.
Seperti dikatakan di Ibrani 6:19, “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir..” Jika iman kita kuat, pengharapan kita pun akan sendirinya kuat.
Kaya dalam Memberi
“Lebih berbahagia memberi daripada menerima.” – Kisah Para Rasul 20:35
Menjadi orang kaya di dalam Tuhan berarti kita juga harus kaya dalam memberi.
Tuhan memanggil kita untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain. Memberi bukan hanya tentang materi, tetapi juga waktu, perhatian, dan kasih sayang.
Ketika kita memberi dengan hati yang tulus, kita mencerminkan kasih Kristus yang sejati. Kekayaan sejati ditemukan dalam kemurahan hati kita, yang menciptakan dampak positif dalam kehidupan orang lain dan memperkaya kita secara rohani.
Lagipula, ibadah yang sejati adalah “ ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia” (Yakbus 1:27). Apa gunanya kegiatan rohani kita, jika kita tidak memberi?
Mengumpulkan Harta di Surga

“Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” – Matius 6:20
Mencari kekayaan materi tidaklah salah, tetapi menjadi orang kaya di dalam Tuhan mengingatkan kita untuk tidak terjebak dalam penumpukan kekayaan duniawi.
Fokus kita seharusnya adalah mengumpulkan harta di surga. Ini berarti kita menjalani hidup yang berpusat pada Tuhan, mengutamakan nilai-nilai Kerajaan Allah, dan mempersembahkan hidup kita untuk pelayanan-Nya. Kekayaan sejati adalah yang abadi dan tidak bisa dicuri atau rusak oleh dunia.
Kaya di Mata Tuhan
Menjadi orang kaya di dalam Tuhan adalah tentang memiliki kekayaan yang tidak dapat dihancurkan oleh waktu atau keadaan dunia.
Kaya dalam kasih, iman, dan memberi adalah wujud nyata dari kehidupan yang diberkati oleh Tuhan. Marilah kita mengarahkan hati dan pikiran kita untuk mencari kekayaan sejati di dalam Tuhan, sehingga hidup kita dapat menjadi berkat bagi banyak orang dan memuliakan nama-Nya.
Dengan demikian, kita bukan hanya menjadi orang kaya di mata dunia, tetapi juga di mata Tuhan. Amin.
Related articles:
- Jadi “Kaya” Tanpa Bersikap Pelit
- Memberi Kesempatan Kedua Kepada Sesama
- 4 Sikap Hati dalam Memberi Perpuluhan
- Menanti Sebuah Jawaban Doa vs. Memanipulasi Tuhan
- Terjebak Quarter Life Crisis? Atasi dengan 5 Solusi Berikut!
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Jun 4