Candra & Wawa (Efrata) adalah pasangan muda yang telah dikaruniai 2 orang putri, mereka adalah pasangan murid Yesus yang Tuhan tambahkan kedalam jemaat diawal tahun 2017. Latar belakang sang istri (Wawa) adalah seorang yang religius dan aktivis aktif sejak dia di kampus dan sangat semangat kalau bicara tentang pelayanan. Bagi dia seorang kristen yang rohani adalah seorang yang terlibat aktif didalam pelayanan.
Setelah menikah dia berpengharapan bisa bersama-sama sang suami untuk terlibat banyak didalam pelayanan, tetapi ternyata memasuki dunia pernikahan tidak seindah kisah-kisah didalam drama percintaan. Masalah-masalah didalam keluarga mereka yang mulai banyak dan menumpuk akhirnya membuat mereka makin jauh dari pelayanan, bahkan kehidupan rumah tangga mereka pun seperti kehilangan arah.
Ada 2 hal yang menjadi pergumulan di dalam kehidupan rumah tangga mereka. Mereka sangat bergumul dalam mengatur keuangan, bukan karena pendapatan mereka kurang tetapi lebih kepada karena gaya hidup mereka yang kurang bisa mengontrol keinginan-keinginan mereka, sampai akhirnya masalah-masalah tersebut berimbas kepada hubungan didalam pernikahan mereka yang semakin lama semakin dingin. Dominasi dari istri juga menjadi masalah di dalam kehidupan mereka. Wawa adalah sosok yang sangat dominan di dalam keluarga, kurang respek dengan suami dan selalu mengambil keputusan sendiri tanpa meminta pertimbangan dari Candra.
Mereka sudah mencoba mengikuti beberapa seminar dan perkumpulan rohani serta mencari mentor untuk membantu masalah mereka, tetapi pada akhirnya mereka menyadari bahwa inti dari semua masalah itu adalah karena mereka jauh dari Tuhan.
Sang istri membicarakan hal itu kepada teman mereka dan akhirnya melalui teman tersebut, mereka dikenalkan kepada pemimpin jemaat di Malang (Herdi & Sien Sien). Mereka mulai dibantu dan diajarkan tentang hubungan di dalam pernikahan sampai pada akhirnya mereka mau belajar Alkitab. Disitulah mereka menyadari hal yang selama ini mereka tidak miliki dalam kehidupan mereka, walaupun sangat aktif didalam pelayanan, yaitu HUBUNGAN DENGAN TUHAN.
Banyak perubahan yang mereka alami ketika mulai berjuang untuk memiliki hubungan dengan Tuhan. Hubungan satu sama lain menjadi lebih dekat, hubungan dengan keluarga menjadi lebih baik, mereka lebih positif menjalani hidup, lebih bergantung kepada Tuhan ketika menghadapi tekanan, dan yang paling kelihatan adalah mereka menjadi orang yang sangat berjuang untuk mengontrol keinginan-keinginan mereka yang selama ini membuat keuangan mereka bermasalah.
Selain itu, Wawa pun belajar untuk menjadi lebih rendah hati dan menuruh respek kepada suaminya. Di sisi lain, Candra juga menjadi lebih berani untuk membimbing istrinya dan memimpin keluarga. Perubahan-perubahan positif yang terjadi pada keluarga ini akhirnya berdampak pada kehidupan keluarga mereka. Mereka menjadi lebih terbuka dan berdiskusi bahkan mereka mau untuk meminta nasihat ketika ingin membeli sesuatu.
Pada akhirnya, setelah proses selama 5 bulan belajar Alkitab, mereka memutuskan untuk menjadi murid Yesus. Ini adalah suatu sukacita besar bagi mereka, bahkan Wawa mulai menginjili banyak teman-temannya di Malang dan di kota-kota lain. Saat ini, ada temannya yang di kota lain telah ikut belajar Alkitab karena penginjilannya.
Mereka ingin terus bertumbuh dan sangat ingin menjadi pemimpin, bisa mengajar Alkitab dan impian terbesar mereka untuk saat ini adalah supaya orang tua, saudara-saudara dan teman-teman mereka suatu hari bisa menjadi murid Yesus.
Kemuliaan bagi Tuhan Yesus.
(Visited 4 times, 1 visits today)
Last modified: Aug 21