Written by gery 8:10 am Biblical Talk, Devotionals, Quite Time & Pray, Spiritual Life

Kristen Progresif, Apa Sih Maksudnya dan Gimana Menyikapinya?

kristen progresif - gereja gkdi - cover

Sejak tahun lalu, tak henti-hentinya Kristen progresif disebut. Buka saja media sosial, carilah di Google, dan banyak hasil yang muncul.

Tak heran, banyak sekali konten berseliweran tentang topik yang satu ini. Akan tetapi, sebagaimana dengan hal-hal lainnya yang viral, pemahaman tentang hal ini pun jadi kabur. Tak heran, mungkin saja kita merasa ‘bermusuhan’ dengan penganut pandangan ini. 

Apa sih Kristen progresif ini? Bagaimana jika kita berhadapan dengan orang yang meyakininya?

Arti Kristen Progresif

kristen progresif - gereja gkdi - 1

Kristen progresif adalah sebuah gerakan dalam Kekristenan yang menggabungkan pemikiran modern dan ajaran Alkitab.

Para penganutnya sering kali menekankan cinta kasih, inklusivitas, dan keadilan sosial sebagai inti dari iman mereka. Namun, yang membuat aliran satu ini berbeda dari pandangan Kristen tradisional adalah pendekatan mereka yang cenderung lebih liberal terhadap doktrin dan ajaran Alkitab.

Tokoh-tokohnya seperti James Rowe Adams (mantan pendeta Episkopal, pendiri Center for Progressive Christianity), Gretta Vosper, Shane Claiborne, dan John Shelby Spong. 

Mereka berusaha untuk menampilkan ajaran Kristus yang update, menjawab tantangan zaman modern, dan relevan dengan masanya. Misalnya, dalam isu-isu LGBT, gender, keadilan sosial, dan lingkungan. 

Akan tetapi, dengan ‘mencocokkan’ ajaran Alkitab dengan perkembangan zaman, cara mereka memaknai firman Tuhan jadi terdistorsi. 

Ajaran dan Pandangan Kristen Progresif

Secara umum, ajaran Kristen progresif menekankan hal-hal berikut:

Inklusivitas dan Kesetaraan. Penganut Kristen progresif percaya bahwa Allah adalah kasih, dan kasih ini berlaku untuk semua orang. Artinya, semua orang diterima dan dikasihi, namun tanpa melihat kebutuhan setiap orang untuk bertobat (Roma 3:23-24).

Dengan kata lain, mereka sangat menekankan sisi kasih Allah, dengan mengabaikan penghakiman-Nya terhadap dosa-dosa.

Interpretasi Alkitab yang Kontekstual. Kristen progresif cenderung menafsirkan Alkitab secara metaforis atau simbolis, bukan secara literal. Dengan demikian, secara tidak langsung mereka menolak kemahakuasaan Tuhan.

Keadilan Sosial. Bagi banyak orang Kristen progresif, ajaran Alkitab adalah landasan untuk mewujudkan keadilan. Baik secara ekonomi, sosial, gender, dan sebagainya. Tentu ini tidak salah, namun ingat bahwa tujuan utama Tuhan adalah agar manusia diselamatkan dari dosa-dosa (Matius 3:2), bukan hanya keadilan sosial.

Penyimpangan dari Ajaran Alkitab

Meskipun Kristen progresif menawarkan pandangan yang lebih inklusif dan relevan dengan isu-isu kontemporer, banyak hal dalam ajaran ini menyimpang dari kebenaran Alkitab. Berikut beberapa penyimpangan utama yang sering menjadi perdebatan:

1. Penafsiran Alkitab yang Longgar

Kristen progresif sering kali menafsirkan ulang ajaran-ajaran inti Alkitab untuk menyesuaikan dengan nilai-nilai modern. Misalnya, mereka mungkin menolak ajaran tentang otoritas suami dalam keluarga (Efesus 5:22-24) atau ajaran tentang pernikahan yang hanya untuk seorang pria dan seorang wanita (1 Korintus 6:9-10).

2. Melihat Kebenaran secara Relatif

Banyak pengikut Kristen progresif yang berpandangan bahwa kebenaran bersifat relatif dan bahwa setiap orang memiliki interpretasi yang berbeda tentang apa yang benar. Ini bertentangan dengan ajaran Alkitab yang menekankan bahwa firman Tuhan adalah kebenaran mutlak (Yohanes 17:17).

3. Pengabaian terhadap Dosa dan Pertobatan

Kristen progresif sering kali lebih menekankan kasih Allah daripada keadilan-Nya. Ini bisa mengarah pada pengabaian pentingnya pengakuan dosa dan pertobatan, yang jelas-jelas diajarkan dalam Alkitab (1 Yohanes 1:9).

Menyikapi Kristen Progresif dengan Bijak

kristen progresif - gereja gkdi - 2

Sebagai orang Kristen, kita perlu bijak dan hati-hati menyikapi ajaran ini. Mungkin Anda bertanya-tanya, apa yang bisa kita lakukan? Sikap apa yang harus kita ambil?

Cobalah ikuti hal-hal ini.

Pertama, pertahankan kebenaran firman Tuhan. Baca dan renungkan Alkitab, pelajari kebenarannya baik-baik. Dengan demikian, kita takkan mudah terhanyut oleh paham-paham di luar sana.

Paulus mengingatkan kita dalam 2 Timotius 3:16-17 bahwa “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” Seluruh isi Alkitab adalah kebenaran, yang perlu kita pelajari, renungkan, dan lakukan. 

Kedua, berdoalah bagi mereka. Dalam Matius 5:44, Yesus mengajarkan kita untuk “mengasihi musuh-musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” Meskipun mereka yang menganut pandangan Kristen progresif mungkin berbeda pandangan dengan kita, kita perlu mendoakan mereka. Kita tetap percaya, bahwa nanti Tuhan akan memberi mereka hikmat dan pengertian.

Ketiga, tetaplah mengasihi mereka. Alih-alih memisahkan diri dan menciptakan jarak dengan orang-orang yang memiliki pandangan Kristen progresif, tetaplah berteman dan mengasihi mereka.

Jika Tuhan saja mengasihi dan menerima mereka yang memusuhi Dia, apalagi kita. Meskipun kita tidak setuju, sudah sepantasnya kita menjadi terang dan garam bagi mereka. Ingat perkataan Yesus, “Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?” (Matius 5:46)

Jangan Dibenci, Tetap Mengasihi

Meskipun memiliki tujuan yang baik, ajaran Kristen progresif menyimpang dari kebenaran Alkitab. Sebagai orang Kristen, kita harus berhati-hati dalam menyikapi gerakan ini: tetap mempertahankan ajaran yang benar menurut firman Tuhan, namun melakukannya dengan kasih dan hikmat. 

Jangan biarkan perbedaan pandangan memisahkan kita dari panggilan untuk mengasihi dan mendoakan sesama kita, bahkan ketika mereka berbeda pandangan dengan kita.

Related articles:

(Visited 255 times, 1 visits today)

Last modified: Aug 14

Close