Written by Helen Hayasidarta 8:16 am Bible & Character, Biblical Talk, Devotionals, Marriage, Relationship • 11 Comments

Kisah Nyata Pejuang Cinta: Love Is an Act of Will, Not a Feeling

kisah nyata

Kita sering mendengar istilah jatuh cinta. Bahasa Inggrisnya, fall in love. Istilah ini seakan-akan mengungkap bahwa cinta itu datang tanpa sengaja, ibarat sesuatu yang membuat kita tersandung lalu jatuh.

Namun, benarkah cinta muncul dan bertahan sesederhana itu? Seperti apakah kisah nyata perjuangan cinta yang sebenarnya?

Mari kita kupas kisah nyata seorang pejuang cinta yang jalannya sukar dan berliku. Dialah Hosea. Seorang nabi yang diajarkan oleh Tuhan untuk mencintai dengan cara yang tidak biasa.

Kisah Nyata Perjalanan Cinta Hosea

kisah nyata - gkdi 1

Hosea adalah seorang nabi yang melayani di Kerajaan Utara pada masa perpecahan Israel setelah wafatnya Salomo. Ia hidup di zaman akhir kerajaan itu, sebelum orang Israel dikalahkan bangsa Asyur dan mengalami pembuangan. Tujuan pengutusan Hosea adalah memperingatkan bangsa Israel untuk bertobat dari penyembahan Baal, dewa bangsa Kanaan (Hosea 1:1-9).

Tuhan punya banyak cara untuk berbicara kepada nabi-Nya. Terkadang, Tuhan mengizinkan mereka mengalami secara pribadi apa yang Dia rasakan. Perzinaan rohani bangsa Israel dengan Baal membuat Tuhan sakit hati, dan Dia ingin Hosea tahu bagaimana perasaan-Nya. Oleh karena itu, Tuhan menyuruh Hosea menikahi seorang perempuan sundal.

“Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN.” – Hosea 1:2

Coba bayangkan perasaan Hosea saat itu. Pastilah rasa canggung, marah, dan kecewa bercampur menjadi satu dalam dirinya. Ia adalah nabi, seorang yang takut akan Tuhan. Dengan menjalankan perintah sulit ini, bukan hanya reputasinya yang rusak, impian masa depannya pun buyar. Hosea pasti berharap kelak menikah dengan seseorang yang ia kasihi, dan tentunya takut akan Tuhan. Kita yang bukan nabi saja mau punya pasangan yang beriman, apalagi Hosea, bukan?

Kesukaran Hosea belum selesai sampai di situ. Dari istrinya, Gomer, Hosea memiliki tiga anak yang diberi nama oleh Tuhan. Dari ketiga nama itu, tidak ada yang artinya bagus.

Anak pertamanya bernama Yizreel, yang artinya Tuhan akan menghukum keluarga Yehu karena hutang darah, juga hendak mengakhiri pemerintahan Israel. Anak kedua bernama Lo-Ruhama, sebuah pernyataan bahwa Tuhan tidak sayang lagi kepada Israel. Yang ketiga, Lo-Ami, yang bermakna: kamu ini bukan umat-Ku dan Aku ini bukan Allahmu. Sulit membayangkan perasaan Hosea ketika anak-anaknya diberi nama demikian.

Setelah menikah dan punya anak, bukan berarti sifat alamiah dan kebiasaan Gomer berubah 180 derajat. Ia tetap seorang perempuan sundal yang gemar pergi dengan laki-laki lain. Hal ini tentu menyakiti hati Hosea. Namun, sekali lagi Tuhan mengajarkan Hosea untuk naik level dalam mengasihi.

“Berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Pergilah lagi, cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis.” Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai. Aku berkata kepadanya: “Lama engkau harus diam padaku dengan tidak bersundal dan dengan tidak menjadi kepunyaan seorang laki-laki; juga aku ini tidak akan bersetubuh dengan engkau.” – Hosea 3:1-3

Tuhan menyuruh Hosea untuk mencintai kembali wanita yang telah berselingkuh darinya—itulah kisah nyata perjuangan cinta nabi Hosea. Tidak semudah “I fall in love with you”, tetapi cinta yang butuh banyak perjuangan dan pengorbanan.

Apa yang kita bisa pelajari dari kisah Hosea?

1. Know Your First Love (Ketahui Siapa Cinta Pertama Anda)

kisah nyata - gkdi 2

Siapakah cinta pertama Hosea? Gomerkah? Wanita lainkah?

Cinta pertama Hosea adalah Tuhan. Satu-satunya alasan Hosea rela menikahi perempuan sundal seperti Gomer adalah karena Tuhan memerintahkan. Kalau tidak, tak mungkin Hosea mau menjalani kehidupan pernikahan yang berat dan menyakitkan. Karena kasihnya kepada Tuhan, Hosea bersedia tetap taat dalam segala situasi.

Renungkanlah siapa cinta pertama Anda: Tuhan atau manusia? Sekarang Anda tahu bahwa Tuhanlah yang seharusnya menjadi cinta pertama Anda.

Dalam hidup, kita menghadapi banyak tantangan menyangkut hubungan dengan pasangan, pekerjaan, atau keluarga. Namun, ketika kita punya cinta pertama yang benar, yaitu Tuhan, kita akan mampu bertahan menghadapi situasi apa pun.

2. Love Is an Act of Will, Not a Feeling (Cinta Adalah Kemauan untuk Mengasihi, Bukan Perasaan Semata)

kisah nyata - gkdi 3

Kita boleh menduga tidaklah mudah bagi Hosea mencintai Gomer. Mungkin Hosea menegurnya berkali-kali sebelum ia pergi dengan pria lain. Mungkin mereka bertengkar hebat setiap hari, sampai akhirnya Hosea menyerah dan membiarkan Gomer pergi sesuka hati.

Namun, setelah melewati semua itu, Tuhan menyuruh Hosea untuk kembali mengasihi istrinya. Tak hanya menguras emosi dan energi mentalnya, Hosea bahkan harus menguras uang untuk menebus Gomer. Ia membayar harga yang mahal untuk mendapatkan istrinya kembali.

Fall in love bisa datang dan pergi dengan mudah. “Karena ia cantik, saya jatuh cinta,” atau, “Karena tidak cocok lagi, hubungan kami selesai.” Segampang kita fall in love, segampang itu pula kita fall out of love. Ketika seseorang tak punya alasan kuat untuk mencintai, maka dia berhenti mencintai.

Hosea mengajarkan kita definisi cinta yang berbeda. Cinta adalah kemauan untuk mengasihi, bukan perasaan sesaat. Kemauan di sini berarti tekad untuk terus mencintai, karena cinta adalah pilihan dan komitmen. Jika kita memilih mengasihi pasangan kita, bagaimanapun keadaannya, niscaya bisa kita lewati bersama dengan Tuhan.

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong,… – 1 Korintus 13:4-5

Dari ayat di atas, kita tahu kasih tidak datang begitu saja, secara alamiah, tetapi perlu diusahakan dan diperjuangkan. Dan, Tuhan takkan memberi perintah yang tidak sanggup dilakukan umat-Nya. Kalau Hosea mampu melewatinya, kita juga pasti disanggupkan untuk menghadapi masa-masa sulit bersama pasangan.

Kisah nyata perjalanan cinta Hosea memang penuh pengorbanan dan perjuangan, tetapi bukan mustahil. Mampukah Anda tetap mencintai dalam keadaan sulit sekalipun? Maukah Anda berjuang menghadapi orang-orang yang susah untuk dikasihi? Jika Hosea bisa, Anda pun pasti bisa!

Gereja GKDI terdapat di 37 kota di Indonesia.
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:




Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok:https://link.gkdi.org/tiktok

(Visited 158 times, 1 visits today)

Last modified: Jul 12

Close