Dalam kehidupan, karunia menasihati seringkali dianggap remeh, namun sebenarnya merupakan salah satu karunia paling berharga. Karunia ini bukan hanya tentang memberikan saran, melainkan menyampaikan kebenaran dengan kasih dan kebijaksanaan.
Meski terkesan sederhana, menasihati itu tidak mudah. Kapan terakhir kali Anda menegur seseorang karena kesalahannya? Oleh karena itu, memberi nasihat perlu dipelajari.
Mengapa Menasihati adalah Karunia
Menasihati adalah karunia karena melibatkan kemampuan untuk mendengarkan, memahami, dan memberikan arahan yang sesuai dengan firman Tuhan. Proses ini bukan hanya membantu orang lain bertumbuh tapi juga memperkuat iman pemberi nasihat itu sendiri. Seperti dikatakan dalam Amsal 27:17, “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.”
Karunia ini juga menunjukkan kasih kita kepada sesama, seperti yang diinstruksikan Yesus dalam Yohanes 13:34.
Namun, karunia ini sulit karena memerlukan kepekaan, hikmat, dan keberanian. Nasihat yang diberikan dengan cara yang salah, akan melukai si penerima dan si pemberi. Bayangkan, jika Anda menerima teguran di depan umum, dengan kata-kata yang pedas pula. Padahal, Anda hanya melakukan kesalahan kecil. Maksud baik pun tertutup karena caranya yang keliru.
Memberikan nasihat yang berlandaskan Alkitab memerlukan pemahaman yang mendalam akan Firman dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Mudahnya, segala sesuatu harus dimulai dalam kasih (1 Korintus 13:1-2).
4 Cara Menasihati dengan Baik
Untuk memberi nasihat yang baik, cobalah mengikuti cara-cara berikut.
Berbicaralah Empat Mata
Sebelum menyampaikan nasihat, berbicaralah secara empat mata. Nasihat berarti kita menyingkapkan kesalahan orang, dan kita mau orang tersebut tidak merasa dihakimi. Berbicara empat mata adalah cara yang baik untuk menasihati.
Seperti dicontohkan Yesus di Matius 18:15, “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.”
Dengan Hikmat dan Lemah Lembut
Karunia menasihati memerlukan hikmat dan kelembutan. Kolose 4:6 mengingatkan, “Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.” Cara penyampaian sering kali seefektif isi nasihat itu sendiri.
Sampaikan nasihat dengan penuh empati. Fokus pada masalahnya, bukan pelakunya. Hindari kata-kata seperti, “kamu salah, kamu kok jahat,” atau sejenisnya. Katakanlah, “Tadi saya lihat kamu begini, nah menurut saya itu kurang tepat.”
Berdasarkan Firman Tuhan
Nasihat harus selaras dengan ajaran Alkitab. Efesus 4:15 (BIMK) mengajarkan, “Sebaliknya kita harus menyatakan hal-hal yang benar dengan hati penuh kasih, sehingga dalam segala hal kita makin lama makin menjadi sempurna seperti Kristus, yang menjadi kepala kita.” Artinya, setiap nasihat harus berakar pada kebenaran, dan disampaikan dengan kasih.
Berdoa dan Bergantung pada Roh Kudus
Sebagai pemberi nasihat, penting untuk berdoa agar Roh Kudus memberikan kebijaksanaan dan kata-kata yang tepat. Seperti di Lukas 12:15, “Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.”
Saling Menumbuhkan dan Mengasah
Karunia menasihati adalah alat penting dalam pembinaan rohani, membangun jemaat, dan juga dalam hidup sehari-hari. Meski sulit, dengan mempraktikkan empat cara ini, kita dapat saling menumbuhkan dan membina satu sama lain. Tentu, hasilnya adalah hubungan yang semakin dalam dan dewasa.
Jadi, mari berlatih dalam menasihati.
Related articles:
- 3 Nasihat Bijak dari Zaman Sekolah
- Berani Mengatakan Kebenaran di dalam Kasih
- Move On Anti Ribet! Ikuti 5 Cara Ini
- 3 Komitmen untuk Membangun Hubungan Persahabatan yang Tidak Terpisahkan
- Embrace Your Feeling: Perasaan Anda Sama Pentingnya dengan Logika
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Nov 24