Isu mengenai mental health tidak asing lagi. Semakin banyak perbincangan mengenai pentingnya menjaga kesehatan mental, terutama di kalangan generasi muda. Meskipun seringkali generasi Z disebut sebagai generasi yang paling rentan terhadap masalah mental health, kita tidak boleh melupakan bahwa kaum milenial juga berjuang menghadapinya.
Kesehatan mental adalah kebutuhan yang penting bagi semua orang, utamanya generasi milenial.
Mengapa Millennials Rentan terhadap Masalah Mental Health?
Sebelum kita menjelaskan mengapa generasi milenial rentan terhadap masalah mental health, mari kita lihat siapa generasi milenial itu. Generasi milenial adalah kelompok orang yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, yang saat ini berusia antara 27 hingga 42 tahun. Mereka berada pada berbagai tahap kehidupan: ada yang masih lajang, ada yang sudah menikah namun belum memiliki anak, dan ada juga yang sudah menikah dan memiliki anak.
Generasi milenial sering disebut sebagai “sandwich generation”, karena mereka harus mengatasi tanggung jawab terhadap generasi di atas dan di bawah mereka. Mereka memiliki tanggung jawab besar: mengurusi orang tua, diri sendiri beserta pasangan, juga anak-anak mereka. Sudah tentu, tanggung jawab ini menjadi beban.
Besarnya tanggung jawab membuat para milenial rentan terhadap masalah mental health.
3 Mental Health Tips untuk Millennials
Bagaimana agar milennials mampu menjaga kesehatan mental mereka?
1. Stop Menjadi Superman/Superwoman
Orang seringkali mengalami stres karena tekanan yang tinggi dalam dunia kerja. Standar pekerjaan yang tinggi, ekspektasi dari orang lain, dan karakter perfeksionis yang mendominasi pikiran seringkali membuat kita merasa tertekan.
Namun, dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Roma, kita diajarkan untuk tidak terlalu mengandalkan diri sendiri dan ego kita. Roma 12:3 (BIMK) mengingatkan kita, “Itu sebabnya saya menasihati Saudara-saudara semuanya: Janganlah merasa diri lebih tinggi dari yang sebenarnya. Hendaknya kalian menilai keadaan dirimu dengan rendah hati; masing-masing menilai dirinya menurut kemampuan yang diberikan Allah kepadanya oleh karena ia percaya kepada Yesus.“
Dengan kata lain, kita tidak harus menjadi seperti Superman atau Superwoman yang sempurna. Penting untuk menetapkan standar yang realistis untuk diri kita sendiri, menghargai pencapaian kita, dan tidak terlalu keras pada diri sendiri.
Lagipula, kepuasan yang sesungguhnya tidak terletak pada apa yang bisa kita lakukan atau capai. Hanya di dalam Tuhan, kita bisa menemukan kepuasan sejati. Di sanalah Anda akan menemukan fulfillment yang dapat ‘mengisi’ dan memenuhi mental Anda. Ini adalah langkah pertama menuju kesehatan mental yang lebih baik.
2. Ambil Waktu untuk Istirahat (Hari Sabat)
Karena kesibukan yang konstan, milenial sering kali tidak memiliki waktu untuk diri mereka sendiri. Mereka seperti mesin yang terus berjalan tanpa henti, dan akhirnya ini dapat mengakibatkan kelelahan fisik dan mental.
Dalam Kejadian 2:2 (TB), kita melihat contoh yang diberikan oleh Tuhan sendiri ketika Dia istirahat setelah menciptakan dunia dalam enam hari: “Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.“
Sebagai manusia, kita perlu berhenti sejenak. Kita perlu memberi diri kita waktu untuk beristirahat, merenungkan makna hidup, dan menjaga kesehatan mental kita. Ini bukan tanda kelemahan, melainkan upaya untuk menjaga keseimbangan hidup.
3. Punya Komunitas yang Membangun
Hubungan yang toksik atau negatif dapat sangat memengaruhi kesehatan mental kita. Terkadang kita dapat bertemu dengan teman atau rekan yang tidak mendukung, bahkan merugikan. Oleh karena itu, penting bagi milenial untuk memiliki komunitas yang positif dan mendukung. Dalam Amsal 27:17 (TB) kita diberikan nasihat yang bijak: “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” Komunitas yang sehat adalah tempat di mana kita dapat berbagi pengalaman, menerima dukungan, dan tumbuh bersama.
Komunitas yang membangun akan menyegarkan jiwa kita dan memberi kita kekuatan untuk menghadapi tantangan sehari-hari. Jangan ragu untuk mencari teman-teman yang memahami nilai-nilai Kristen dan mendukung perjalanan kesehatan mental Anda.
Jika Anda ingin bergabung dengan komunitas Kristen di kota Anda, Anda bisa menghubungi kami via WhatsApp berikut. Kami akan dengan senang hati membantu!
Millennials, Jaga Kesehatan Mentalmu
Menjaga kesehatan mental adalah hal yang sangat penting, terutama bagi generasi milenial. Dengan stop berusaha menjadi sempurna, ambil waktu untuk istirahat, dan memiliki komunitas yang membangun, milenial dapat mengatasi tantangan ini dan menjalani kehidupan yang seimbang dan bermakna.
Ingatlah bahwa Tuhan peduli terhadap kesejahteraan kita, dan kita juga harus peduli terhadap diri kita sendiri. Demikianlah kita dapat menjalani hidup yang penuh dengan damai sejahtera. Tanpa stres berlebih, apalagi burnt out.
–
Related articles:
- Rahasia Menakjubkan di Balik Istirahat buat Diri Anda
- 3 Jenis Pengharapan Supaya Hidup Kamu Makin Aman Sejahtera
- Solusi Atasi Stres Akibat Masalah Finansial Keluarga
- Sulit Berdoa Karena Stres? Atasi dengan Cara Ini
- Stay Calm, Stay Cool: Tetap Tenang di Tengah Masalah
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Sep 15