Ketika pandemi COVID-19 membuat banyak suami kehilangan pekerjaan, para istri harus ekstra hemat supaya mampu mempertahankan kestabilan ekonomi keluarga. Jangankan mencoba resep-resep masakan kekinian dan memajangnya di akun media sosial, bisa makan ala kadarnya setiap hari saja mereka sudah sangat bersyukur. Tiada hari dilalui tanpa rasa was-was: kapankah pandemi akan berakhir dan kehidupan kembali normal?
Saat tabungan mulai menipis dan kondisi finansial tak kunjung membaik, suasana di rumah bisa jadi membosankan, bahkan keruh. Bagaimana caranya menjadi seorang istri yang tetap tenang di masa situasi?
Ciri Istri yang Tenang
1. Hitung Berkat Anda

Hampir semua orang merasakan dampak negatif pandemi coronavirus terhadap ekonomi keluarga mereka. Yang membedakan adalah tingkat kesulitannya, yang sesuai dengan ketahanan finansial masing-masing. Ada yang masih bisa menyimpan stok makanan. Yang lain hanya mampu membeli makanan untuk sehari saja. Ada pula yang terancam kelaparan dan bergantung pada bantuan orang lain.
Ketika situasi keuangan keluarga kian membelit, perasaan seseorang bisa menjadi lebih sensitif. Contohnya, Anda mungkin sering menemukan protes di media sosial: “Jangan posting tentang makanan. Hargailah perasaan mereka yang kesulitan memperoleh makanan.” Di sisi lain, orang yang berkreasi di dapur dan membanggakan hasilnya mungkin sedang berusaha mengatasi kejenuhan atau stres selama periode PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).
Pilihan ada di tangan kita. Akankah kita menjadi kelewat sensitif atau tetap tenang dan yakin akan pemeliharaan Tuhan? Hati menentukan sudut pandang: apakah kita melihat postingan semacam itu sebagai ajang pamer atau ajang inspirasi?
Kalau Anda merasa terganggu, segera alihkan pikiran Anda ke hal-hal lain. Jangan berfokus pada apa yang tidak Anda miliki saat ini. Bersyukurlah masih ada orang yang bisa memasak di tengah pandemi, karena artinya dunia belum terlalu kelam.
Yakinlah bahwa setiap orang memiliki berkat masing-masing. Anda pun memperoleh berkat tersendiri dari Tuhan. Anda masih punya suami, anak, tempat tinggal, dan masih bisa makan meski seadanya—semuanya adalah berkat yang tidak ternilai. Ingatlah, masih banyak orang yang kelaparan dan tidak punya tempat berlindung di tengah kondisi dunia yang tak kondusif sekarang ini.
Dengan menghitung dan mensyukuri berkat yang Anda miliki, Anda tidak akan mudah iri atau terganggu dengan berkat orang lain.
Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang. – Amsal 14:30
2. Temukan dan Manfaatkan Peluang

Tak perlu berkecil hati saat melihat kondisi ekonomi orang lain lebih baik. Justru di masa inilah Anda dapat belajar menjadi penolong yang baik bagi suami. Anda dapat memberikan ide-ide kreatif atau bertukar pikiran dengan pasangan menikah lainnya tentang apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ekonomi keluarga di masa sulit ini.
Cobalah lihat sekeliling dan temukan peluang. Lakukan apa yang bisa Anda lakukan untuk bertahan hidup di tengah kesulitan. Menyibukkan diri dengan hal produktif dapat menambah pemasukan dan juga menantang diri sendiri untuk meningkatkan skill. Hal ini jauh lebih baik daripada hanya mengeluh, berdiam diri, dan tenggelam dalam rasa mengasihani diri sendiri.
Saat orang lain memajang karya di media sosial untuk aktualisasi diri, Anda bisa menggunakannya untuk berjualan online. Pembatasan aktivitas luar rumah membuat masyarakat lebih memilih belanja online, sehingga berjualan di media sosial adalah salah satu pilihan yang tepat.
Bila Anda berbakat memasak, cobalah tawarkan menu andalan Anda dengan sistem Pre Order (PO). Dengan sistem PO, resiko kerugian sangat minim karena Anda hanya memasak sesuai pesanan. Suami bisa membantu mengantarkan pesanan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dengan rasa masakan dan pelayanan yang baik, bisa jadi banyak yang melakukan repeat order.
Tidak tertutup kemungkinan hobby ini bisa menjadi penghasilan tambahan bahkan saat pandemi telah berakhir. Hal ini jauh lebih bermanfaat ketimbang sibuk membaca berita seputar virus corona atau terus-menerus mengecek akun medsos. Tuhan memberikan kita akal budi untuk menemukan peluang dan menggunakannya dengan baik.
3. Asah Kecantikan dari Dalam

Kecantikan jasmaniah memang penting, tetapi sifatnya hanya sementara. Kecantikan batiniah, inilah senjata yang paling kuat untuk menjalani hidup. Istri yang memiliki hati penuh syukur, tenang, dan tidak merongrong suami dengan keluhan dan omelan saat kesulitan menerpa—itulah kecantikan yang sesungguhnya.
Bersyukurlah atas berkat yang Tuhan berikan lewat kerja keras suami Anda, berapa pun jumlahnya. Mintalah hikmat agar Anda bisa mengelola berkat tersebut dengan bijaksana. Rasa syukur akan meringankan beban dan mencerahkan hati.
Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat. – Amsal 15:13
Ingatlah berapa banyak kesulitan yang telah berhasil Anda lewati bersama Tuhan. Percaya saja bahwa tantangan kali ini pun akan berlalu. Kuatkan hati dan hadapi hari esok dengan optimis.
Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan. – Amsal 31:25
Istri yang tenteram akan menenangkan seisi rumah, begitu pula sebaliknya. Suami sebagai kepala keluarga biasanya menjadi sosok yang paling gelisah saat ini. Namun, dengan ketenangan yang dipancarkan oleh istrinya, suami bisa berpikir jernih dan mencari solusi demi kehidupan yang lebih baik.
Ketika hidup sedang susah, janganlah Anda tambahkan bebannya dengan menciptakan kesusahan baru. Lebih baik gunakan kesempatan ini untuk mengasah kecantikan batiniah Anda. Jadilah istri yang tenang oleh karena rasa syukur dan percaya kepada Tuhan, serta ketulusan dalam menjalani hidup.
Menjadi Istri yang Bijak
Di tengah kondisi global yang sulit akibat pandemi, Anda bisa memilih untuk mengasihani diri atau justru melatih diri menjadi istri yang tenang dan bijak. Meski kenyataan hidup tidak berjalan sesuai harapan, tetaplah hitung berkat Tuhan, temukan dan manfaatkan peluang yang ada, dan pancarkan inner beauty Anda. Niscaya hari-hari Anda akan lebih ringan dan menyenangkan untuk dijalani. Tuhan memberkati Anda dan keluarga.
–
Gereja GKDI saat ini terdapat di 35 kota. Kami memiliki kegiatan Pendalaman Alkitab di setiap wilayah, jika Anda membutuhkan informasi ataupun berkeinginan untuk terlibat didalamnya, hubungi kami di contact Gereja GKDI Official:
WhatsApp 0821 2285 8686 atau Facebook / Instagram GKDI Official
Artikel terkait:
Video inspirasi:
Last modified: May 30