Saat ini, hidup sederhana tampak seperti keharusan.
Alasannya, apalagi kalau bukan karena biaya hidup. Naiknya harga BBM tentu akan diikuti dengan naiknya harga-harga lain. Sementara, kebutuhan hidup jalan terus. Kita pun perlu lebih pintar mengatur keuangan.
Oleh karena itu, hidup sederhana bisa menjadi solusi. Namun, apa artinya hidup sederhana itu? Bagaimana caranya?
Seberapa Pentingkah Hidup Sederhana?
Menurut gln.kemdikbud.go.id, hidup sederhana adalah perilaku yang disesuaikan dengan kebutuhan utama. Kebutuhan utama antara lain tempat tinggal, makanan bergizi, pendidikan, dan kesehatan. Gaya hidup ini artinya kita lebih fokus akan hal-hal di atas, lebih dari keinginan (wants) kita.
Apa manfaatnya? Kita jadi paham, kebutuhan kita adalah yang paling penting. Dengan mengutamakan kebutuhan, kita menjadi bijak dengan uang. Semua pengeluaran pun jadi terencana. Needs dulu, baru wants. Boleh saja membeli berdasarkan keinginan, namun kebutuhan tetap yang utama.
Dengan menyederhanakan gaya hidup, akan banyak manfaat yang kita dapatkan. Misalnya kita belajar berhemat dan memiliki dana tabungan. Hal kedua adalah kita akan lebih bersyukur akan hidup ini. Selanjutnya, kita akan lebih tenang dan bahagia.
Apa Pandangan Firman tentang Hidup Sederhana?
Percayakah Anda bahwa hidup sederhana tertulis dalam Alkitab?
Ibrani 13:5 Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.”
Dari ayat di atas, kita bisa melihat bahwa mencukupkan diri dengan pendapatan kita adalah kehendak Bapa. Jika kita diberi lebih, kita bersyukur dan mengelolanya dengan baik. Jika kita merasa pendapatan kita tidak sebanyak orang lain, kita tetap mensyukuri dan menyesuaikannya dengan gaya hidup kita.
Dari sini kita juga belajar untuk tidak menjadi hamba uang. Maksudnya, tentu boleh kita bekerja keras memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi jangan sampai kita melupakan Tuhan dan keluarga. Kalau kita tidak menikmati kebersamaan dengan keluarga, apalah gunanya jerih payah kita.
Percayalah bahwa Tuhan tidak akan menelantarkan kita, yang bergantung kepada-Nya!
Kiat Hidup Sederhana
Hidup yang baik adalah hidup yang mencukupkan diri. Sekarang, bagaimana menerapkannya?
1. Atur Pengeluaran Sesuai Pendapatan/Buat Budget
Langkah pertama hidup sederhana adalah mencocokkan pengeluaran dengan pendapatan. Atau bahasa kerennya: budgeting.
Pertama-tama, mulailah dengan mengetahui jumlah pendapatan. Catat dengan pasti berapa banyak penghasilan dalam satu bulan.
Kemudian, catatlah besaran pengeluaran yang harus dikeluarkan setiap bulannya. Prioritaskan semua kebutuhan utama, yang benar-benar perlu atau mendesak. Misalkan: cicilan KPR, uang sekolah anak, biaya makanan harian, biaya listrik-air-gas, dan biaya lain-lainnya.
Selain pengeluaran kebutuhan utama, kita perlu menyisihkan 10-15% pendapatan untuk tabungan. Siapa tahu ada kebutuhan yang tidak terduga.
Adanya budget memudahkan kita mengatur pengeluaran dalam satu bulan. Dengan begini, kita pun tahu cara untuk hidup cukup. Ini seperti pesan Yohanes Pembaptis kepada prajurit-prajurit yang mendengarkannya:
Lukas 3:14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: “Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?” Jawab Yohanes kepada mereka: “Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”
Mungkin para prajurit itu merasa kurang pendapatannya, sedangkan keinginan dan pengeluarannya lebih besar. Apa nasihat Tuhan Yesus bagi mereka? Cukupkanlah diri dengan gaji yang ada!
Inilah titik penting hidup sederhana: mampukah kita mencukupkan diri dengan apa yang ada?
2. Kuasai Hawa Nafsu
Apa maksudnya mengendalikan hawa nafsu? Dalam hal ini adalah keinginan untuk selalu memuaskan diri demi gengsi atau pencitraan, atau merasa keinginan harus terpenuhi, tanpa memperhitungkan kemampuan.
Dalam hal apa hawa nafsu bisa merusak keuangan kita? Kita perlu memilah, manakah keinginan dan manakah kebutuhan. Jika kita lebih menuruti keinginan sampai melebihi jangkauan pendapatan, itulah hawa nafsu yang lebih menguasai diri kita.
Bukan berarti tidak boleh membeli berdasarkan keinginan. Akan tetapi, baiklah kita bertanya kepada diri sendiri: apakah ini bermanfaat bagi saya? Atau hanya sekadar keinginan hati saja?
Amsal 23:2 Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!
Galatia 5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
Dua ayat di atas menegaskan pentingnya mengalahkan dan menguasai hawa nafsu kita. Keinginan yang tak terkendali akan merusak rencana keuangan dan hidup. Oleh karena itu, lihat kembali apakah kita mengeluarkan uang hanya untuk menuruti keinginan atau karena kebutuhan.
Hiduplah Sesuai Kemampuan Kita
Hidup sederhana mungkin tidak mudah. Banyak yang harus kita korbankan, namun pada akhirnya, memang baik adanya. Kita jadi mudah mengucap syukur dan menikmati berkat Tuhan, karena kita mampu menggunakan berkat dengan baik. Pula, bijak dengan uang menjadikan hidup lebih terjamin.
Yuk, hidup sesuai kemampuan kita!
Related Articles:
- Ekonomi Pribadi Anda Terimbas Pandemi? Terapkan 6 Tips Ini! (Bagian 1)
- Konsisten: Elemen Penting Kesuksesan
- Apa Kata Tuhan tentang Warga Negara yang Baik?
- Kobarkan Semangat Hidup: Raih Kekuatan di dalam Kelemahan
- Apa Tujuan Hidup Anda?
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok:https://link.gkdi.org/tiktok