Di tengah kondisi ekonomi yang serba terbatas, hidup pas-pasan seringkali dipandang sebagai halangan untuk meraih kebahagiaan. Kebutuhan banyak, sedangkan pendapatan tidak naik. Bagaimana bisa, sementara harga-harga juga terus mengalami kenaikan?
Beruntungnya, masih ada cara untuk tetap bahagia. Meskipun penghasilan lebih sering ngepas, kita tidak perlu khawatir. Tuhan sudah berjanji akan mencukupkan segalanya, asal kita mencari Dia (Matius 6:33, Lukas 12:22-23). Betul, penghasilan yang lebih besar memang baik. Namun, tak kalah penting untuk menjaga diri tetap cukup dan puas di dalam Tuhan.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi enam cara untuk menemukan kebahagiaan meskipun hidup pas-pasan, dengan mengandalkan hikmat yang ditemukan dalam ayat-ayat Alkitab.
1. Bersyukur Atas Segala Berkat
“Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan,yang menaruh harapannya pada Tuhan!” (Yeremia 17:7). Salah satu cara paling efektif untuk merasa bahagia meskipun hidup pas-pasan adalah dengan bersyukur.
Mulailah hari Anda dengan menghitung berkat-berkat yang Tuhan telah sediakan. Bahwa Anda masih memiliki pekerjaan, penghasilan, dan dapat menunjang hidup Anda dengan baik.
Berapa banyak orang yang masih berjuang mencari pekerjaan? Berapa banyak orang memiliki penghasilan yang hanya cukup untuk satu hari? Jika Anda memiliki penghasilan yang cukup untuk satu bulan, dan bahkan bisa menabung, Anda jelas sangat beruntung.
“Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya Tuhan itu!” (Mazmur 34:9). Lihatlah kebaikan Tuhan yang telah mencukupkan Anda sejauh ini.
2. Hidup Sederhana dan Hindari Perbandingan
Hidup pas-pasan sering kali membawa godaan untuk membandingkan diri kita dengan orang lain yang mungkin tampak lebih makmur. Namun, Alkitab mengingatkan kita, “‘ Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu” (Keluaran 20:17).
Mengapa Tuhan memberikan perintah ini? Karena manusia cenderung membanding-bandingkan diri. Ketika kita lepas dari jebakan keinginan, hidup seketika jadi lebih bahagia dan bersyukur.
Hidup sederhana dan menghindari perbandingan dapat membebaskan kita dari ketidakpuasan dan mendatangkan kedamaian.
3. Prioritaskan Hubungan, Bukan Material
Ketika hidup pas-pasan, adalah penting untuk mengingat bahwa hubungan interpersonal adalah lebih berharga dari pada harta benda.
“Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian” (Amsal 15:17). Bukan berarti kita tidak boleh makan daging. Maksudnya adalah agar kita melihat, hubungan kita dengan satu sama lain lebih penting dari apa yang kita miliki.
Oleh karena itu, jalinlah hubungan baik dengan keluarga, teman, dan rekan Anda. Hubungan yang baik memberikan apa yang tidak bisa melulu diberikan uang: kedamaian dan dukungan.
4. Cari Kepuasan dalam Pekerjaan Anda
Apapun pekerjaan Anda, cari cara untuk menemukan kepuasan di dalamnya. “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga” (Pengkhotbah 9:10).
Meskipun hidup pas-pasan, menjalani pekerjaan dengan penuh dedikasi dan integritas dapat memberikan rasa pencapaian dan kebanggaan yang tinggi.
Yang penting di sini adalah Anda tahu, bahwa pekerjaan Anda ada artinya. Bahwa Anda bekerja bukan hanya untuk uang, tetapi untuk sebuah tujuan yang lebih tinggi.
5. Bangun Keintiman dengan Tuhan
Hubungan yang erat dengan Tuhan membawa kebahagiaan yang tahan lama dan tidak tergantung pada kondisi material. “Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta” (Mazmur 119:14).
Luangkan waktu setiap hari untuk doa dan merenungkan firman Tuhan. Ini akan membantu menguatkan jiwa dan menyediakan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup pas-pasan.
Selain itu, karakter dan iman Anda kan bertumbuh, yang mungkin akan menunjang Anda untuk punya hidup yang lebih baik. Misalnya, yang tadinya malas, lewat saat teduh yang konsisten, kita bisa menjadi orang yang rajin.
Hidup pas-pasan kan bukan berarti tidak bisa dekat dengan Tuhan, kan?
6. Hidup Sesuai Kemampuan
Mengelola keuangan dengan bijak sangat penting, terutama bagi mereka yang penghasilannya pas-pasan. Filipi 4:12 memberi rahasia kecukupan hidup: “Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan.”
Paulus sudah tahu hidup yang berlimpah, dan juga hidup yang berkekurangan. Kuncinya adalah mencukupkan diri di dalam semuanya.
Hiduplah sesuai kebutuhan Anda, bukan keinginan. Mengejar keinginan dan tren semata tidak akan ada habisnya. Tentukan anggaran Anda dan hiduplah dengan disiplin, sehingga Anda dapat memakai uang dengan bijak.
Hidup Pas-Pasan, Bisa Bahagia Juga!
Meskipun hidup pas-pasan mungkin terdengar menantang, mengikuti enam cara ini berdasarkan ajaran Alkitab dapat membawa Anda pada sebuah kehidupan yang lebih bahagia dan berarti.
Ingat, kebahagiaan sejati tidak melulu berasal dari apa yang kita miliki, tetapi dari bagaimana kita hidup dan berhubungan dengan dunia di sekitar kita.
Related articles:
- Strategi Keuangan Minim Bujet bagi Single Parents
- Mental Manager, Bukan Owner! Ini 5 Cara Mengelola Uang yang Baik
- Bijak seperti Semut: Kelola Uang dengan Strategi Tepat
- It’s All about Money: Waspadai 3 Gejala Hamba Uang
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: May 8