Banyak orang Kristen tahu bahwa ketika memutuskan untuk mengikut Yesus, ada harga yang harus mereka bayar, yaitu menyangkal diri dan memikul salib (Matius 16:24). Namun, mungkin sedikit yang tahu bahwa ketika mereka memilih tidak mengikut Yesus, mereka perlu membayar harga yang lebih besar lagi.
Apa yang tidak kita dapatkan jika kita menolak mengikut Yesus?
1. Penerimaan Seutuhnya
Dunia tidak dapat menerima apa adanya kita. Itulah mengapa obat pelangsing dan produk kecantikan yang memutihkan atau menghilangkan flek begitu digemari. Dunia punya standarnya sendiri, dan semakin kita mengejar standar tersebut, semakin lelah kita dibuatnya. Kita tidak akan pernah puas dan selalu merasa kurang.
Di sisi lain, Tuhan memandang kita sebagai milik-Nya yang berharga dan sempurna. Kita diciptakan serupa dan segambar dengan Allah (Kejadian 1:27). Dan, Dia begitu mengasihi kita, bahkan mau mati bagi kita saat kita masih berdosa, ketika kita masih menjadi musuh-Nya (Roma 5:8).
Apakah Anda merasa tidak diterima oleh orang lain? Tuhan menerima Anda apa adanya. Ketika Anda gagal, sedih, takut, atau kecewa, Dia tidak menghina atau menganggap Anda payah. Namun, Tuhan tidak ingin Anda tetap menjadi orang yang sama hari demi hari. Dia terus memberi Anda kesempatan untuk menjadi lebih baik lagi. Dia selalu hadir, bahkan di titik terendah dalam hidup Anda.
Dapatkah Anda bayangkan hidup dalam penerimaan sebesar ini? Tidak ada seorang pun di dunia yang dapat menerima Anda seperti yang Yesus lakukan. Setelah mengetahui kebenaran ini, tidakkah Anda ingin mengikuti-Nya?
2. Hidup yang Berkelimpahan
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. – Yohanes 10:10
Apa yang dimaksud dengan hidup yang berkelimpahan? Apakah lantas kita menjadi orang kaya dan tidak kekurangan apa-apa?
Kita tahu ada 613 hukum Taurat yang harus dipatuhi bangsa Israel. Pertanyaannya, mengapa Tuhan memberikan hukum sebanyak ini? Bukankah Israel adalah bangsa pilihan-Nya, yang seharusnya disayang-sayang dan bukan malah digembleng dengan begitu banyak aturan?
Dalam hukum-hukum tersebut, Tuhan mengatur tentang bagaimana mereka harus memperlakukan satu sama lain, tentang kepemilikan ternak, apa yang boleh dan tidak boleh dimakan, dan lain-lain. Dia tahu yang terbaik untuk bangsa Israel. Dia mau bangsa ini sehat, hidup dalam kondisi baik, panjang umur, dan mendapat berkat-Nya.
Bayangkan ilustrasi ini: Kalau ikan menganggap bahwa aturan hidup di dalam air itu membatasi ruang gerak mereka dan memilih pindah ke daratan, tentulah mereka akan mati. Namun, selama mereka tetap berada di air, mereka dapat hidup leluasa, menikmati semua kelimpahan dan keindahan bawah laut yang Tuhan berikan untuk mereka.
Kita mungkin berpikir, “Ah, aturan-aturan ini sungguh memberatkan dan mengekang. Saya tidak boleh begini, tidak boleh begitu. Menyebalkan!” Padahal, semua aturan itu baik dan menjaga kita supaya kita memiliki hidup yang penuh di dalam Tuhan, sesuai rancangan terbaik-Nya bagi kita. Hidup yang bebas dari belenggu dosa, dari rasa bersalah, dari hal-hal yang dapat mencelakakan kita.
TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini. – Ulangan 6:24
3. Pengampunan Dosa
Sadar atau tidak, kita hidup sebagai budak dosa. Niat kita baik, tetapi apa yang kita lakukan bertentangan dengan niat tersebut (Roma 7:19-20). Dan, upah dosa adalah maut (Roma 6:23). Agar dapat selamat dari hukuman maut, dibutuhkan korban untuk menebus segala kesalahan kita.
Pada zaman Israel kuno, ada korban yang harus mati sebagai harga penebusan untuk membayar dosa-dosa mereka. Namun, sekarang kita tidak memerlukan hal itu lagi, karena kita sudah memiliki Yesus, Anak Domba Allah yang tak bercela. Melalui kematian-Nya yang sekali itu, Dia menebus semua dosa manusia (Ibrani 7:26-27). Tidak ada seorang pun yang tidak berdosa, dan yang mampu mengampuni serta menyelamatkan kita. Hanya Yesus yang bisa melakukannya.
Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya. – Efesus 1:7
Menolak Yesus berarti menolak sosok yang rela menukarkan nyawa-Nya ganti nyawa kita agar kita diampuni dan tetap hidup. Akankah Anda menolak kasih karunia sebesar ini?
4. Keselamatan / Hidup Kekal
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: “Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! – Filipi 2:9-11
Pada hari saya dibaptis, saya mendengar khotbah yang menyebutkan ayat di atas. Dikatakan, bahwa sebenarnya kita tidak punya banyak pilihan. Suatu hari nanti, suka atau tidak, seluruh lidah akan mengaku bahwa Yesuslah Tuhan. Jika saya terlambat untuk percaya dan bertobat, yang tersisa hanyalah penyesalan karena saya tidak punya kesempatan untuk memperbaikinya lagi.
Seberapa penting hidup kekal itu? Hidup ini singkat. Rata-rata masa hidup manusia masih di bawah seratus tahun. Sisanya adalah masa kekekalan, yang jauh lebih panjang daripada seratus tahun. Ada dua jenis kehidupan dalam kekekalan: hidup kekal bersama Yesus, atau penderitaan kekal dalam api neraka. Bagaimana hidup kita nanti tergantung pada pilihan dan cara kita hidup saat ini.
–
Jika kita memilih hidup sesuka hati dan tidak mau mengikuti Tuhan, kematian kekallah yang akan kita terima. Kita akan menderita karena hukuman di tempat yang penuh ratap tangis dan kertak gigi, di mana apinya tidak pernah padam (Matius 13:42).
Namun, jika kita membayar harga itu sekarang dengan mengikut Yesus, kita akan mendapatkan mahkota kebenaran dan hidup kekal bersama Yesus Kristus. Jadi, manakah yang akan Anda pilih: kematian kekal atau hidup kekal?
Memang, ada harga yang harus kita bayar saat mengikut Tuhan. Namun, di dalam-Nya, kita memperoleh penerimaan seutuhnya, hidup yang berkelimpahan, pengampunan dosa, serta kehidupan kekal. Dengan memilih tidak ikut Tuhan berarti kita harus membayar harga yang jauh lebih mahal lagi, yaitu kematian kekal. Sudahkah Anda menentukan pilihan Anda?
–
Referensi: https://bibleproject.com/learn/the-law/
Related Articles:
- Perjuangkan Iman Anda Sampai Akhir
- Mengapa dan Bagaimana Cara Kita Mengasihi Yesus?
- Tekun, Pilihan yang Berbuah Manis
- Memaknai Kemerdekaan: Sudahkah Anda Merdeka Secara Rohani?
- Ketekunan yang Menyelamatkan: Dalami Alkitab dengan Cara Ezra
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Oct 22