Haus akan Tuhan
Menerima firman dan menjalani pertobatan bukanlah sesuatu yang mudah bagi mereka yang baru mengenal Kristus dari nol. Namun, ini tidak menjadi halangan bagi Jihan, saudari asal Banten, yang memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Juru Selamatnya.
Lahir dari keluarga berlatar belakang keyakinan lain, Jihan harus melewati perjalanan hidup yang berliku di usianya yang ke-21. Pada Juni 2019, Jihan hijrah ke Semarang bersama buah hatinya yang saat itu berusia enam bulan. Jauh dari sanak saudara dan hidup di kota asing tentunya merupakan tantangan yang berat. Di sisi lain, kediaman Jihan ternyata dekat dengan gereja. Seorang murid Yesus yang kebetulan tinggal di lokasi yang sama lalu mengajaknya belajar Alkitab.
Selama proses belajar, para saudara di Jemaat Semarang melihat betapa besar rasa haus Jihan akan Tuhan. Dari yang awalnya sama sekali tidak mengerti ayat-ayat Alkitab, Jihan belajar menggali wawasan dari setiap firman yang ia baca. Ia sering bertanya dan mencari kepastian apakah pengertiannya akan sebuah ayat sudah sesuai dengan makna sebenarnya.
Pergumulan yang sulit diatasi Jihan adalah tabiat pemarah dan iri hati. Namun, keinginannya untuk diterima Tuhan dan mendapat mahkota keselamatan di surga kelak menjadi titik tolak perubahan hidupnya. Saat belajar tentang dosa, ia semakin memahami kebenaran dan nilai-nilai hidup yang Tuhan kehendaki. Pengorbanan Kristus di kayu salib begitu menyentuh hatinya, dan Jihan tidak ingin membuat Yesus menangis dan lebih menderita lagi akibat dosa-dosanya. Ia bersyukur ada seorang Pribadi yang mau mengasihi dan mengampuninya sehingga ia dapat memiliki hidup baru.
Tanggal 21 September 2019, Jihan mengambil keputusan untuk menjadi murid Yesus. Perubahan hidupnya jelas terlihat dan dirasakan oleh saudara-saudarinya dalam jemaat. Dari seorang yang sering berdalih, tidak terbiasa mengucap “maaf” dan “tolong”, serta enggan meminta atau menerima nasihat, Jihan menjadi seorang yang rendah hati dan terbuka.
Jihan sangat bersukacita setelah dibaptis karena masih punya kesempatan untuk bertobat dan mengenal Yesus Kristus. Saat ini, ia berusaha menyediakan waktu dan rumahnya bagi jemaat sebagai tempat berdoa dan berkumpul bersama, dan ia bertekad untuk terus menjadikan Tuhan prioritas utama dalam hidupnya.
… kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!” – Markus 1:15
–
Gereja GKDI saat ini terdapat di 35 kota. Kami memiliki kegiatan Pendalaman Alkitab di setiap wilayah, jika Anda membutuhkan informasi ataupun berkeinginan untuk terlibat didalamnya, hubungi kami di contact Gereja GKDI Official:
WhatsApp 0821 2285 8686 atau Facebook / Instagram GKDI Official
Artikel terkait: Ketika Tuhan Marah: Apa yang Alkitab Katakan Tentang Kemarahan Tuhan?
Video inspirasi:
Last modified: Nov 7