Hidup yang Berisi dan Bebas dari Kesepian
Sebelum mengenal Tuhan, banyak orang merasa hidup mereka hampa dan sepi, seakan segalanya berjalan tanpa tujuan dan harapan. Bayu, mahasiswa fakultas ekonomi di salah satu perguruan tinggi Palangka Raya, pernah mengalami hal ini.
Di masa ospek, Bayu sempat diundang ke acara ibadah oleh seorang saudari yang merupakan kakak kelasnya. Awalnya ia tidak langsung mengiyakan, tetapi kemudian ia berpikir tidak ada salahnya mencoba. Meski sempat heran dengan lokasi ibadah yang bertempat di sebuah hotel, Bayu tetap datang. Di sana, ia merasakan suasana yang berbeda dalam pertemuan para murid. Ia merasa begitu diterima; orang-orang menyapanya dengan ramah dan ingin mengenalnya lebih dekat. Ini sesuatu yang belum pernah ia rasakan selama ini.
Setelah itu, Bayu kembali datang ke berbagai kegiatan para murid, mulai dari ibadah Minggu, PDA (Pertemuan Diskusi Alkitab), malam doa, hangout, juga sport day. Ia cukup dekat dengan sejumlah anggota jemaat Palangka Raya, tetapi masih malu dan enggan belajar Alkitab.
Bulan September 2019, setelah merasa ada bagian dalam hidupnya yang perlu diubah, Bayu memutuskan untuk mempelajari firman. Pada pelajaran pertamanya, ia merasa tersentuh dan terharu dengan kebaikan Tuhan. Berbekal hal tersebut, Bayu dengan tekun melanjutkan pelajaran demi pelajaran Alkitabnya setiap minggu.
Kendati hatinya terbuka akan firman, bukan berarti segala sesuatu berlangsung mudah bagi Bayu. Ia sering kesepian, merasa tidak punya teman, lalu berusaha melupakan perasaan itu menghabiskan waktu bermain game ponsel. Hal ini membuatnya kerap melalaikan saat teduh, tetapi ia berusaha melepaskan diri dan belajar lebih disiplin dengan waktunya.
Perlahan, Bayu mulai merasakan perbedaan, bahwa ada sesuatu yang kurang pada hidupnya ketika ia tidak saat teduh. Lewat waktu yang ia luangkan bersama Tuhan, Bayu merasa hidupnya lebih berisi, dan ia tidak lagi kesepian. Ditambah lagi, beberapa saudara juga sesekali datang berkunjung ke rumahnya.
Saat hendak mengambil keputusan untuk dibaptis, Bayu menghadapi tantangan untuk menyampaikan keinginan tersebut kepada orang tuanya, yang tidak lantas setuju. Namun, setelah ia menjelaskan perubahan yang ia rasakan dalam hidupnya, mereka akhirnya memberikan restu.
Pada 8 Maret 2020, Bayu memberi diri untuk dibaptis. Kini ia menjalani kehidupan baru yang berbeda dan bebas dari rasa sepi. Kiranya kemuliaan hanya untuk nama Tuhan Yesus Kristus. Amin!
–
Gereja GKDI saat ini terdapat di 35 kota. Kami memiliki kegiatan Pendalaman Alkitab di setiap wilayah, jika Anda membutuhkan informasi ataupun berkeinginan untuk terlibat didalamnya, hubungi kami di contact Gereja GKDI Official:
WhatsApp 0821 2285 8686 atau Facebook / Instagram GKDI Official
Artikel terkait:
Video inspirasi:
Last modified: Jul 7