Written by Sui Ching 6:42 am Devotionals, Bible & Character, Biblical Talk, Heart & Feeling, Lifestyle, Self Development, Spiritual Life

Kerendahan Hati: Sudahkah Anda Sesuai Gambar Tuhan?

gambar - gkdi

gkdi lagu

Anda mungkin sudah memahami gambar kerendahan hati Tuhan. Anda hafal di luar kepala teladan-Nya akan hal ini: Tuhan menjadi manusia, lahir di kandang domba dan menjadi anak tukang kayu. Pergumulan-Nya dalam penyaliban, bagaimana Dia tidak membalas ketika difitnah, dicaci-maki, dan dianiaya, meskipun Dia adalah Tuhan. Puncaknya, kematian-Nya untuk menebus dosa manusia, walaupun Dia tidak bersalah.

Pertanyaannya, bagaimana dengan diri Anda? Sudahkah Anda, yang diciptakan sesuai gambar Tuhan sendiri, merefleksikan kerendahan hati-Nya?

Gambar Kerendahan Hati yang Sejati

gambar - gkdi 1

Andrew Murray, dalam bukunya Humility: The Journey Toward Holiness, berkata bahwa kerendahan hati kita terhadap sesama adalah satu-satunya bukti kerendahan hati kita di hadapan Tuhan.

Mudah bagi kita untuk datang ke hadapan Tuhan dengan rendah hati dalam doa atau ibadah. Dengan jiwa remuk, kita datang kepada-Nya, merendahkan diri serendah-rendahnya untuk memohon petunjuk dan pertolongan-Nya. Akan tetapi, situasi semacam ini tidak menunjukkan kerendahan hati kita yang sejati.

Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. – Efesus 4:2 

Ujian kerendahan hati yang sesungguhnya terjadi ketika Anda berurusan dengan orang lain. Bukan hanya dengan orang-orang yang sepikir dengan Anda, yang mengerti Anda, atau teman-teman di dalam jemaat.

Ujian itu datang dalam bentuk: Bagaimana cara Anda memperlakukan seseorang yang telah menyakiti hati Anda? Menghadapi teman kerja yang mendapat promosi lebih cepat daripada Anda, atau rekan yang menjengkelkan? Apa respon Anda ketika seseorang yang Anda percaya atau kasihi mengatakan sesuatu yang membuat Anda kecewa? Atau, bagaimana reaksi Anda saat seseorang mengatakan hal buruk tentang Anda di belakang?

Kerendahan hati Anda harus terlihat dari cara Anda berhubungan dengan para anggota keluarga, rekan-rekan kerja, serta saudara-saudari dalam jemaat. Bukan hanya dengan orang-orang yang baik kepada Anda dan mengasihi Anda sebagaimana Anda mengasihi mereka.

Lalu, bagaimana cara memiliki kerendahan hati sesuai dengan gambar Tuhan?

Tidak Membenarkan Diri

gambar - gkdi 2

Lalu Ia berkata kepada mereka: “Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah. – Lukas 16:15 

Sikap membenarkan diri sejatinya tidak dibenarkan oleh Tuhan. Anda mungkin paham Tuhan membenci percabulan, perzinahan, dan pembunuhan, tapi tahukah Anda bahwa Dia juga membenci orang-orang yang suka membenarkan diri?

Yesus telah menjadi panutan gambar tentang Allah itu sendiri. Ketika Yesus ditangkap dan disidang di hadapan Mahkamah Agama, kepada-Nya dilontarkan sejumlah fitnah dan tuduhan palsu (Matius 26-59-63). Kendati demikian, tak satu pun kalimat yang Dia ucapkan merupakan pembelaan untuk diri-Nya sendiri.

Memiliki kerendahan hati seperti gambar Allah berarti mengakhiri pembenaran diri yang selama ini Anda lakukan. Jika menjadi seorang Kristen malah membuat Anda semakin membenarkan diri sendiri, berarti Anda melewatkan makna dan pesan salib dalam hidup Anda.

Apakah Anda sering merasa diri Anda lebih baik daripada orang lain? “Ah, setidaknya saya bukan seorang munafik; saya menjadi diri sendiri.” Atau, apakah Anda kerap kali menandai kelemahan atau kesalahan seseorang, lalu memandang rendah orang tersebut? “Tuhan, terima kasih. Setidaknya saya tidak seperti dia….”

Kalau Anda serius menyikapi kerendahan hati, Anda juga harus serius menyudahi pembenaran diri.

Saya pribadi pernah mendapatkan pelajaran tentang hal ini. Suatu kali, saya berbeda pendapat dengan seseorang. Saya pun memaknai situasi itu sebagai tanda bahwa orang ini tidak mengenal saya dengan baik, sehingga mengucapkan hal yang kurang mencerminkan pribadi saya yang sebenarnya. Bahwa ia telah salah menilai, juga tidak memahami isi hati saya.

Tanpa disadari saya telah memandang rendah orang tersebut di dalam hati. Setiap berpapasan dengannya, pikiran ini selalu muncul. Seiring waktu, saya sadar bahwa ini bukanlah pikiran yang dikehendaki Tuhan. Terlepas dari siapa yang salah dalam hal ini, saya putuskan untuk memilih sikap hati yang benar dalam memandang orang lain.

Sepanjang hidup, kita akan selalu dihadapkan pada situasi yang menantang kita melakukan pembenaran diri. Jadi, kita perlu belajar untuk lebih peka terhadap gejala-gejala tinggi hati yang tanpa sadar sering kita miliki. Ketimbang sibuk membenarkan diri, lebih baik kita rutin melakukan introspeksi diri.

Mudah Mengampuni

gambar - gkdi 3

Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. – Kolose 3:12-13

Kerendahan hati dan mudah mengampuni ibarat dua sisi mata uang. Orang yang mudah mengampuni pasti memiliki kerendahan hati. Demikian sebaliknya, orang yang rendah hati pastilah mudah mengampuni orang lain.

Kerendahan hati Anda harus berasal dari kesadaran bahwa dosa Anda yang begitu banyak telah diampuni dan ditebus dengan darah Kristus yang mahal. Jika bukan karena pengorbanan-Nya, Anda akan tetap berdosa, kehilangan hubungan dengan Allah, dan terus berjalan menuju kebinasaan. Anda telah ditebus, bukan karena perbuatan atau kebaikan hati Anda, melainkan karena belas kasih dan karunia-Nya.

Siapakah Anda, sehingga Anda tidak bisa mengampuni orang yang bersalah kepada Anda, sementara Tuhan sendiri mau mengampuni orang tersebut? Bukankah dengan tidak mengampuni, Anda telah bersikap sombong dan angkuh?

Jangan ganti gambar kerendahan hati Tuhan dengan gambar kekerasan hati Anda yang menolak mengampuni. Mari tanggalkan segala pikiran dan perbuatan yang tidak mewakili gambar Tuhan dalam hidup kita, dan tampilkan diri Anda sebagai cerminan kemuliaan-Nya. Amin!

Referensi:
Andrew Murray. Humility: The Journey Toward Holiness (Michigan: Bethany House Publishers, 2001).

Related Articles:

Gereja GKDI terdapat di 37 kota di Indonesia.
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:




Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp

(Visited 384 times, 1 visits today)

Last modified: Aug 2

Close