Bisakah Anda membayangkan hidup tanpa gadget? Tentu sulit, ya. Gadget, atau gawai, seperti komputer, laptop, komputer tablet, dan ponsel, membuat hidup terasa begitu mudah dan praktis. Segala jenis urusan bisa dikerjakan dengan satu gawai, mulai dari telepon, chat, mengatur kalender dan alarm, mengakses dokumen, hingga bermain game, mengakses media sosial, dan memesan makanan atau ojek / taksi online.
Sayang, dampak gadget tidak melulu baik. Sebegitu tergantungnya manusia dengan gawai, banyak orang sudah masuk ke tahap kecanduan. Penelitian yang dilakukan University of California, Berkeley, tahun 2019 menunjukkan bahwa orang bisa menyentuh gawai sebanyak 2617 kali sehari. Rata-rata waktu pemakaian gawai per hari adalah 10 jam 39 menit. Bahkan, 73% warga Amerika merasa cemas jika kehilangan gadget mereka.
Apakah Anda sedang mengalami hal serupa? Bagaimana mengenali ciri-ciri kecanduan gawai, serta cara mengatasinya?
Tanda-Tanda Kecanduan Gadget

Bagaimana cara mengetahui bahwa Anda kecanduan gadget? Mudah saja, mulailah dengan mengecek prioritas hidup Anda. Setiap hari, Anda pasti memiliki sederet hal yang harus dikerjakan: sekolah, kuliah, bekerja, mengurus rumah tangga, dan lain-lain. Ketika sebuah gawai membantu Anda mengerjakan semuanya, ia jadi bermanfaat di tangan Anda.
Sebaliknya, ketika jadwal dan prioritas Anda mulai kacau gara-gara gadget, di situlah kecanduan itu bermula. Waktu yang seharusnya Anda gunakan untuk bekerja malah tersita untuk menonton video atau membaca status orang lain. Ketika Anda seharusnya mandi dan makan pagi sesudah bangun tidur, Anda malah terus scroll berita atau tweet.
Lantas, mengapa kecanduan gadget itu buruk?
Menggunakan gawai secara berlebihan dapat memicu hormon dopamin yang memberikan rasa senang karena melakukan atau mendapatkan sesuatu. Masalahnya, dopamin tidak memberikan efek puas yang dapat menghentikan aktivitas tersebut. Nah, semakin sering dopamin ini keluar, semakin giat pula kita melakukan atau mencari sesuatu untuk mendapatkan rasa senang yang lebih lagi.
Singkatnya, dopamin membuat Anda merasa senang memakai gadget. Namun, Anda akan terpacu untuk terus-menerus menggunakannya demi mendapatkan efek serupa. Inilah mengapa kemudian Anda terdorong untuk terus main game, mengecek media sosial, atau menonton video tanpa henti.
Dampak negatif lain pemakaian gadget yang berlebihan adalah daya penglihatan Anda terganggu karena sering terpapar cahaya biru dari layar ponsel atau komputer. Tak hanya itu, paparan cahaya biru tersebut juga dapat mengakibatkan insomnia (sulit tidur) dan penurunan daya konsentrasi.
Kuasai Gawai Anda, Bukan Sebaliknya

Untuk mengatasi kecanduan gawai, Anda perlu menarik batas: Apa prioritas Anda? Gadget, atau tanggung jawab dan kewajiban Anda? Bukan berarti gawai itu buruk, tetapi ketika Anda lebih suka mengecek Instagram atau main game online ketimbang mengejar tenggat pekerjaan, berarti prioritas Anda mulai bergeser.
Dalam kapasitas yang benar, gadget membantu Anda bekerja dan terhubung dengan orang-orang terdekat. Namun, jika alat-alat ini malah mengganggu pekerjaan dan membuat Anda justru tidak terkoneksi dengan keluarga, pasangan, atau sahabat, artinya Anda sudah kecanduan gadget. Tanpa sadar, Anda telah membuang banyak waktu berharga hanya untuk aktivitas yang kurang penting.
Apa kata Alkitab mengenai hal ini? 1 Korintus 6:12 mengatakan, “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.” Paulus menekankan agar jemaat Korintus berhati-hati dengan kebebasan yang mereka miliki.
Gadget Anda adalah hak dan kebebasan Anda. Namun, tanpa batasan yang tepat, hak dan kebebasan tersebut malah akan merintangi Anda. Di titik ini, Anda harus memutuskan bahwa Andalah yang menguasai gadget, bukan gadget yang menguasai Anda.
Jadi, bagaimana menggunakan gawai secara bijak?
1. Batasi Waktu Penggunaan

Pepatah mengatakan, apa pun yang berlebihan tidak baik. Ini pun berlaku dalam penggunaan gadget. Dalam Amsal 25:28 dikatakan, “Orang yang tak dapat mengendalikan diri adalah seperti kota yang roboh temboknya.” Jika Anda tidak dapat mengendalikan waktu penggunaan ponsel Anda, hidup Anda tentu akan kacau.
Mulailah dengan membatasi waktu penggunaan gadget. Jika sebelumnya Anda menghabiskan empat jam menonton YouTube atau Netflix, cobalah kurangi menjadi dua jam. Jika Anda biasa bermain game selama enam jam, usahakan bermain tiga jam saja.
Mengubah kebiasaan tentunya tidak mudah. Untuk itu, Anda bisa melakukannya secara bertahap. Dari enam jam ke tiga jam, hingga ke satu jam saja per hari. Tidak perlu langsung berubah drastis, tetapi ambillah langkah realistis yang dapat dicapai. Jika perlu, gunakan fitur alarm atau timer untuk memberi tahu kapan saatnya Anda berhenti. Memang awalnya terasa berat, tetapi perlahan-lahan pasti berhasil.
2. Buang Aplikasi yang Tidak Perlu

Langkah ini cukup ekstrem, tetapi jika Anda sudah sangat kecanduan, ini layak dicoba. Instal aplikasi-aplikasi yang memang Anda butuhkan, dan singkirkan aplikasi yang dapat mendorong Anda membuang-buang waktu.
Beberapa tahun lalu, saya sangat aktif menggunakan Facebook, terutama ketika baru mendapatkan ponsel pertama saya. Akibatnya, saya mudah kehilangan konsentrasi dan sering cemas karena membaca status orang. Akhirnya, saya putuskan untuk menyingkirkan aplikasi tersebut, dan kini hidup saya jadi lebih tenang.
Menggunakan gadget untuk kebutuhan penting justru bisa mendatangkan manfaat yang baik: pikiran lebih jernih, konsentrasi meningkat, dan hidup menjadi produktif. Anda dapat lebih fokus pada hal-hal yang lebih berarti dan berharga, yaitu mengejar Tuhan.
Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Paulus dalam Filipi 3:13-14: “… aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”
Raih Kendali Hidup Anda
Gadget adalah alat untuk membantu hidup, bukan hidup itu sendiri. Memahami kenyataan ini akan membantu Anda meloloskan diri dari kecanduan gawai. Penggunaan gadget dengan cara benar dan dalam takaran waktu yang seimbang akan memberikan banyak manfaat bagi hidup Anda. Bahkan, Anda bisa memperkenalkan banyak orang kepada Tuhan dan memuliakan Tuhan dengan gawai Anda.
Mari kita gunakan gadget dengan cara yang tepat dan seimbang. Own your gadgets—don’t let them own you!
–
Referensi:
scet.berkeley.edu/reports/gadget-addiction/
news.unair.ac.id/en/2020/10/25/discussing-the-danger-of-gadget-addiction-and-how-to-overcome-through-lecturer-community-service/
Related Articles:
- Terjebak Quarter Life Crisis? Atasi dengan 5 Solusi Berikut!
- Tolong, Saya Kecanduan Media Sosial!
- Sudah Tepatkah Prioritas Hidup Anda?
- Kobarkan Semangat Hidup: Raih Kekuatan di dalam Kelemahan
- Apa Tujuan Hidup Anda?
Last modified: Oct 22
