Finsen Prayogo – 20 tahun, memberikan diri untuk dibaptis pada tanggal 28 Mei 2017. Finsen merupakan mahasiswa Teknik Sipil Internasional di salah satu universitas swasta di Kota Yogyakarta, Finsen merupakan tipikal mahasiswa yang aktif , dia mengikuti organisasi dan kepanitian di kampus, bahkan Finsen masih mengambil kelas tambahan belajar bahasa asing di luar kampus. Orang tua Finsen adalah wiraswasta di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sebelum mengenal Tuhan, Finsen selalu memiliki keresahan dan ketakutan akan masa depan yg dia harus jalani. Ketakutan ini membentuk pola pikir Finsen bahwa hanya kekuatan dan kepandaian dirinya lah yang bisa menciptakan masa depan yang indah. Hal tersebut membuat Finsen sangat berambisi mempersiapkan segala sesuatu yang menunjang masa depannya, bahkan dengan cara yang berlebihan.
Roh Tuhan bekerja di dalam hati Finsen. Ia mempunyai keinginan untuk belajar Firman Tuhan dan berharap ada seseorang yang mengarahkan hidupnya ke Tuhan, tapi ia tidak tahu bagaimana dan dimana ia harus mencari. Tuhan menyediakan jalan bagi Finsen dengan memakai brother Vebry yang merupakan teman kampusnya.
Pertemuan pertama mereka adalah saat pratikum di kampus. Mereka berteman dan Vebry memperkenalkan Finsen kepada brother Ricky dan brother Daniel. Para brothers terus mencoba membagikan keyakinan tentang hidup di dalam Tuhan dan akhirnya, Maret 2017, Finsen membuka hati belajar Alkitab.
Dalam proses belajar Alkitab, Finsen mengalami kesulitan membagi waktu untuk Tuhan. Kesibukannya di kampus dan jarak rumah yang jauh membuat Finsen sulit menyediakan waktu untuk bertemu. Namun, Tuhan terus memakai para saudara untuk menyatakan kasihNya kepada Finsen. Finsen mampu melihat kasih yang nyata dari mereka dan cara mereka memprioritaskan Tuhan dalam persahabatan mereka. Hal ini membuat Finsen berusaha memberikan waktunya untuk memprioritaskan Tuhan.
Titik balik perubahan hidup Finsen adalah ketika Tuhan melembutkan hati Finsen melalui pengenalan akan kehidupan kristen di pelajaran pemuridan. Hati Finsen merasa bahwa kristen yang dia jalani saat sebelum bible study sangat berbeda dibandingkan dengan yang Tuhan maksudkan di Alkitab. Bagaimana kehidupan seorang murid Yesus (Kristen) adalah tentang mengasihi Yesus dengan gaya hidup yang mengikuti ajaran bahkan mencerminkan diri Yesus didalam dirinya, bukan sekedar status agama saja. Ketika Finsen mengetahui tentang kebenaran firman Tuhan, Finsen mau rendah hati menerima dan merubah gaya hidupnya menjadi gaya hidup seorang murid Yesus, walaupun gaya hidup murid belum pernah dilakukan sebelumnya. Tuhan melihat keseriusan dalam hati Finsen dan Tuhan Yesus terus menambahkan perubahan dalam hidup Finsen yakni keterbukaan akan ketakutan dirinya kepada saudara-saudara.

Baptisan Finsen
Ketika Finsen mengambil keputusan untuk dibaptis, Finsen merasakan sukacita dan rasa syukur karena pengenalan akan tujuan Tuhan dalam hidupnya yaitu rancangan damai sejahtera, pengampunan, dan pemulihan yang menghadirkan rasa damai dalam hatinya. Satu-persatu ketakutan Finsen pada masa depannya hilang karena Finsen mengambil sikap hati yang mulai menyerahkan hidupnya ke dalam rancangan Tuhan dan mempercayai janjiNya yang mulai ia temukan dalam setiap saat teduh yang dia lakukan.
Finsen mulai melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan dan kegiatan perkuliahannya. Dalam pergaulan, Finsen mengijinkan kasih Tuhan menjadi landasan untuk menerima kekurangan keluarga dan oanrg lain, sehingga dia menyangkal dirinya untuk tidak menila orang lain. Sekarang ia menempatkan hatinya kepada Tuhan sehingga se-sibuk apapun kegiatannya di kampus, Finsen selalu memberikan waktu untuk Tuhan dan fellowship bersama jemaat bahkan membantu jemaat lain yang membutuhkan dia.
Sekarang, mengenal kehidupan murid adalah hal yang tidak akan pernah dia sesali. Finsen berharap kehidupan Murid Yesus yang dia jalani tetap menyala-nyala dalam pemeliharaan Tuhan.
Last modified: Aug 23