Doa makan sering dianggap biasa. Dibandingkan dengan doa-doa lainnya, kita mungkin bisa memanjatkan doa ini tanpa banyak berpikir. “Terima kasih Tuhan, saya bisa makan, amin.” Lagipula, dengan perut lapar dan makanan sudah tersaji di atas meja, sulit rasanya untuk fokus.
Akan tetapi, pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa doa makan terasa biasa saja, kurang greget? Boleh jadi inilah jawabannya.
Doa Makan: Doa yang Terpinggirkan
Sejatinya, semua doa itu penting. Kalau doa adalah kita berbicara kepada Allah, tentu doa itu ada kuasanya (Yakobus 5:16-18). Juga, Tuhan pasti mendengar semua doa kita (Mazmur 65:3). Tidak terkecuali doa makan.
Yang sering jadi masalah adalah hati. Ketika kita berdoa akan sesuatu yang kita anggap penting, pastilah hati kita akan 100% mengarah ke situ. Buat yang belum berpasangan, pasti akan serius berdoa untuk dapat jodoh. Atau ketika ada anggota keluarga yang sakit, tentulah kita akan berdoa dengan sungguh-sungguh, supaya yang bersangkutan sembuh.
Nah, bagaimana dengan doa makan? Bisa jadi, salah satu alasan mengapa doa yang satu ini terpinggirkan adalah karena hati kita tidak benar-benar fokus. Memang, dengan perut lapar dan aroma makanan lezat, pasti sulit untuk berkomunikasi dengan Tuhan. Jauh lebih menggoda untuk langsung menikmati makanan daripada berdoa, bukan?
Akan tetapi, doa tetaplah doa. Doa adalah salah satu cara kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan. Bahkan, di dalam doa yang singkat seperti doa makan pun, Tuhan mendengar. Lalu bagaimana caranya membuat doa yang sederhana ini menjadi lebih bermakna?
Bagaimana agar Doa Makan Bermakna?
Kembali lagi masalahnya adalah masalah hati. Ketika hati kita mampu melihat kebaikan Tuhan lebih dari makanan yang tersaji, tentu kita bisa lebih mengucap syukur. Doa makan bukan lagi ritual, melainkan sebuah ungkapan terima kasih yang dalam. Inilah kesempatan kita mengingat karunia Allah yang sederhana tapi penting, yaitu makanan.
Caranya? Yaitu dengan melihat kembali dua hal berikut.
Allah yang Menyediakan
Dalam doa makan, kita dapat mengingat kembali Tuhan yang menyediakan segalanya. Seperti dikatakan dalam Kejadian 1:29, ”Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu.
Lagi di Kejadian 9:3, Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau.
Bayangkan, Tuhanlah yang memberikan semua sumber makanan kita, baik dari tumbuhan maupun hewan. Memang, kita masih bekerja untuk mendapatkan makanan. Akan tetapi, oleh karena kemurahan Tuhan-lah kita masih memiliki makanan, bisa makan dengan nikmat, dan mampu menikmati makanan tersebut.
Bisakah Tuhan mengambil semuanya itu? Bisa. Misalnya, Anda kehilangan pekerjaan sehingga untuk makan saja sulit. Atau, Anda jatuh sakit dan tidak bisa makan senikmat dahulu. Bisa juga Anda terjebak dalam perang atau bencana alam.
Akan tetapi, jika hari ini kita mampu makan dengan nikmat sampai kenyang, itu karena berkat dan penyediaan Tuhan. Tahukah Anda, bisa menikmati makanan juga termasuk berkat Tuhan (Pengkhotbah 5:19)? Dan rasa syukur itulah yang perlu kita ungkapkan di dalam doa makan kita.
Pikirkanlah perjalanan makanan tersebut hingga mencapai meja Anda. Renungkanlah betapa Anda masih bisa menikmati makanan dengan mudahnya. Bukankah itu semua bukti dari penyertaan Allah?
Sudahkah Anda mengucap syukur lewat doa untuk makanan yang masih bisa Anda nikmati hari ini?
Membiasakan Bersyukur
Hidup kita adalah hidup pemberian Tuhan. Semua yang kita miliki, termasuk makanan, juga dari Tuhan. Jika demikian adanya, tentu kita akan mudah bersyukur.
Ketika kita mampu bersyukur akan segalanya – baik besar maupun kecil -, pastilah doa kita akan lebih dalam. Lihatlah betapa Tuhan begitu baik dalam semua keadaan, termasuk ketika berkat senantiasa hadir.
Seperti dikatakan Rasul Paulus di 1 Tesalonika 5:18, Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Rasul Paulus menggarisbawahi ucapan syukur karena memang sulit bagi kita untuk bersyukur. Oleh karena itu, mengucap syukur haruslah dilatih dan dibiasakan.
Doa makan adalah satu kesempatan kita untuk bersyukur. Menurut data FAO (Food and Agricultural Organization, Organisasi Makanan dan Pertanian), pada tahun 2020 terdapat 768 juta orang menderita kelaparan. 418 juta di antaranya tinggal di Asia. Jika kita hari ini dapat menikmati makan 3 kali sehari, tanpa terlambat, bukankah itu berarti kita jauh lebih beruntung dari 700 juta lebih jiwa itu?
Apalagi jika piring kita penuh makanan, semakin besar alasan kita berterima kasih kepada Tuhan. Jika hari ini piring Anda penuh makanan, baik di siang atau malam hari, tentu Anda punya banyak alasan untuk bersyukur kepada Tuhan.
Bersyukur, Bersyukur, dan Terus Bersyukur
Doa makan yang kecil ternyata menyimpan arti besar. Kita jadi mengerti akan kuasa dan kebaikan Allah yang luar biasa. Bahwa sampai hari ini, kita masih bisa menikmati makanan sehari-hari kita, adalah mukjizat yang sungguh ajaib.
Bandingkan dengan mereka yang perlu bersusah payah untuk makan. Lihatlah mereka yang sulit untuk makan, baik karena penyakit atau kondisi medis. Lihatlah begitu banyaknya orang di dunia ini yang menderita kelaparan. Betapa kita sangat beruntung!
Dengan merenungkan hal-hal di atas, doa makan tidak akan lagi terasa biasa. Di dalam doa kita, mari kita ambil waktu untuk benar-benar bersyukur. Bukan sekedar doa cepat-cepat karena rutinitas saja. Bukan sekedar “to-do-list” sebelum makan. Mari kita bersyukur untuk penyediaan-Nya, berkat-Nya, bahkan untuk kemampuan kita untuk menikmati setiap suap dan gigitan makanan kita.
Juga, selain bersyukur, kita juga bisa membawa teman-teman kita yang berkekurangan dalam doa kita. Mari minta kepada Tuhan, agar mereka yang kekurangan kelak bisa terpenuhi kebutuhannya.
Mari kita bersyukur dan terus bersyukur akan berkat Tuhan!
Related Articles:
- Cara Untuk Memulai Doa
- Berdoa kepada “Bapa” – Bapa yang Seperti Apa?
- Cara Berdoa dengan Benar
- Bangun Sikap Doa yang Benar lewat Teladan Para Tokoh Alkitab
- 4 Doa yang Penting Dipanjatkan untuk Anak Remaja Anda
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Aug 18