Bahaya yang besar, tapi nampak, mudah dihindari. Jika ada suara keras meletup di dekat Anda, Anda pasti akan lari. Jika ada kebakaran tampak di depan, Anda tentu akan menghindar secepat-cepatnya.
Ada lagi bahaya yang tidak tampak. Malah, tidak terlihat seperti bahaya. Seperti air yang tenang, namun bisa menghanyutkan. Sulit dicari, sulit pula dihindari.
Dalam hidup Kristen, ada satu bahaya yang sulit dideteksi, dan sulit pula dihindari. Namanya: kenyamanan.
Bahaya dalam Kenyamanan
“Kenapa kenyamanan jadi bahaya?” Mungkin itu pertanyaan Anda. “Bukannya orang hidup mencari supaya nyaman, supaya enak?”
Buat dunia, mungkin ini betul. Lagipula, siapa juga yang suka hidup dalam keadaan kritis tiap hari; nyawa diujung tanduk, bahaya mengintai, sulit makan. Kita suka hidup yang pasti. Pendapatan yang pasti, makanan pasti, masa depan yang pasti.
Akan tetapi, tidak halnya dengan kerohanian.
Orang yang sudah nyaman cenderung lengah dan tidak waspada. Padahal, Alkitab sering memberi gambaran, bahwa hidup sebagai Kristen adalah hidup yang waspada (Efesus 6:10-20, 1 Tesalonika 5:4-6). Kalau lengah, bagaimana kita menjaga diri dari serangan iblis? Ia selalu mencari kelemahan kita, seperti singa yang sedang mengintai mangsanya (1 Petrus 5:8).
Orang yang nyaman akan cenderung mencari keinginannya sendiri, dan tidak lagi bertumbuh. Kalau sudah begini, tinggal tunggu waktu sampai dosa masuk.
Jemaat Laodikia dan Kenyamanan
Contoh kenyamanan yang menjadi bahaya tampak pada Jemaat Laodikia. Apa yang salah dengan mereka? Meskipun mereka percaya Yesus, mereka berkata, “Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa” (Wahyu 3:17). Padahal Tuhan tahu yang sebenarnya, bahwa “engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang” (ayat 17).
Jemaat Laodikia sudah sangat kaya dan nyaman hidupnya, sehingga mereka menjadi suam-suam kuku. Tidak lagi bersemangat atau passionate untuk Tuhan. Bahkan Tuhan di ayat 16 berkata, “Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.”
Dalam kenyamanan, tidak ada pertumbuhan. Keinginan kita bergantung pada Tuhan, berganti bergantung pada kemampuan sendiri. Tidak lagi kita merasa membutuhkan Tuhan.
5 Langkah Menghindari Bahaya Kenyamanan
Namun jangan khawatir. Masih ada cara untuk mengalahkan kenyamanan, dan hidup semangat dalam Tuhan.
Evaluasi Diri
Mulailah dengan introspeksi. Apakah ada aspek dalam kehidupan rohani Anda yang sudah terlalu nyaman dan tidak lagi menantang? Seperti dikatakan dalam 2 Korintus 13:5, “Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu!“
Buatlah refleksi, apakah Anda telah bertumbuh dari hari ke hari? Atau ada bagian dalam kerohanian yang masih stagnan?
Cari Pertumbuhan
Meninggalkan zona nyaman dan berani mengambil risiko untuk Tuhan. Ini bisa berarti mencoba sesuatu yang baru dalam pelayanan atau berbagi iman dengan orang lain.
Aktiflah mencari cara untuk tumbuh. Ini bisa melalui pembelajaran Alkitab, bergabung dalam kelompok doa, atau ikut serta dalam pelayanan.
Disiplin Rohani
Disiplin rohani juga baik untuk semakin terhubung dengan Tuhan, dan kurang tergantung dengan dunia. Misalnya, berdoa dan berpuasa.
Menggunakan doa dan puasa sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan dengan Tuhan dan mengurangi ketergantungan pada kenyamanan duniawi.
Nyaman atau Bertumbuh
Soal bahaya kenyamanan, ada pepatah yang berkata, “there is no growth in comfort zone, there is no comfort in growth zone.” Tidak ada pertumbuhan dalam kenyamanan, tidak ada kenyamanan dalam pertumbuhan. Jika kita mau terus bertumbuh, kenyamanan harus kita tinggalkan.
Marilah kita renungkan sekali lagi: nyaman atau bertumbuh? Pilihan ada di tangan kita masing-masing.
Related articles:
- Kristen Zona Nyaman
- Sulitnya Mengampuni Orang Terdekat
- Displin Tuhan, Rasa Sakit yang Baik bagi Jiwa
- Beriman Kala Situasi yang Tidak Menguntungkan
- Teladan 3 Tokoh Alkitab yang Bertumbuh Lewat Penderitaan
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Dec 22