Ketika mendengar kata “penyembahan,” sebagian besar orang mungkin langsung terbayang suasana di gereja, di mana umat menyanyikan lagu-lagu rohani dengan penuh penghayatan.
Memang, menyanyi adalah salah satu bentuk penyembahan yang sering kita lakukan. Namun, apakah itu cukup?
Arti Penyembahan yang Sesungguhnya
Dalam pandangan Alkitab, penyembahan yang sejati lebih dari sekadar menyanyikan lagu rohani. Menyembah Tuhan adalah hidup yang dipersembahkan sepenuhnya kepada Tuhan, di mana segala sesuatu yang kita lakukan mencerminkan kehendak-Nya.
Oleh karena itu, hidup menyembah tidak terbatas pada waktu tertentu di gereja atau acara ibadah. Tuhan mau cara hidup kita mengakui kehadiran dan otoritas Tuhan dalam setiap segi kehidupan kita. Dalam Roma 12:1, Rasul Paulus menulis, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.“
Dengan demikian, seluruh hidup kita menjadi persembahan harum yang meninggikan nama-Nya.
Berikut ini adalah tujuh sikap hati yang dapat menuntun kita pada penyembahan yang sejati, yang menyenangkan hati Tuhan.
1. Ketaatan Penuh kepada Firman Tuhan
Semua mulai dari ketaatan. Yesus berkata dalam Yohanes 14:15, “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”
Penyembahan sejati dimulai dari ketaatan kepada firman Tuhan. Ketika kita hidup menurut perintah-perintah-Nya, kita menyatakan bahwa Tuhan adalah penguasa hidup kita. Sudahkah hidup kita benar-benar taat kepada perintah Tuhan? Dengan taat kepada firman-Nya, hidup kita pun menyenangkan Dia.
2. Hati yang Rendah Hati dan Berserah
Tuhan mencari penyembah yang rendah hati, yang menyadari bahwa tanpa Dia, kita tidak bisa melakukan apa-apa.
Dalam Mazmur 51:19 tertulis, “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.” Sikap hati yang rendah hati dan penuh penyerahan menunjukkan bahwa kita sepenuhnya bergantung pada Tuhan dalam setiap aspek hidup kita.
3. Kasih yang Tulus
Salah satu bentuk penyembahan yang paling nyata adalah bagaimana kita mengasihi sesama. 1 Yohanes 4:20 berkata, “Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta.”
Mengasihi sesama kita adalah tanda bahwa kita menyembah Allah yang penuh kasih. Karena, setiap orang akan menjadi siapa yang dia sembah. Apakah kasih kita sudah menunjukkan, Dia adalah Allah yang penuh kasih?
4. Hidup dalam Kekudusan
Dalam 1 Petrus 1:16, jelas tertulis bahwa “Kuduslah kamu, sebab aku kudus.”
Kita harus hidup kudus seperti Tuhan yang kudus. Kekudusan adalah salah satu tanda utama dari penyembahan sejati. Ketika kita berusaha untuk hidup dalam kekudusan, kita menunjukkan bahwa kita menghormati Tuhan dengan tubuh, pikiran, dan roh kita.
Kekudusan adalah satu lagi syarat penting dalam menyembah Tuhan. Bisakah kita mengklaim menyembah Tuhan yang kudus, jika kita sendiri tidak kudus? Oleh karena itu marilah kita jaga hidup kita, agar selalu menyenangkan Tuhan.
5. Hati yang Bersyukur dalam Segala Keadaan
Penyembahan sejati juga tercermin dalam hati yang bersyukur. 1 Tesalonika 5:18 mengingatkan kita, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
Mengucap syukur, bahkan dalam keadaan sulit, menunjukkan iman kita yang teguh kepada Tuhan.
6. Kebesaran Tuhan di Atas Segalanya
Penyembahan sejati adalah ketika Tuhan menjadi yang terutama dalam hidup kita. Dalam Yohanes 3:30, Yohanes Pembaptis bersaksi tentang Yesus: “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.”
Inilah tanda orang yang mengakui kebesaran Allah. Tuhan yang besar, dirinya kecil.
Ketika kita menempatkan Tuhan di atas segala prioritas lain dalam hidup kita, kita sedang menyembah-Nya dengan segenap hati. Penyembahan yang sejati menuntut kita untuk menjadikan Tuhan sebagai pusat dari segala sesuatu yang kita lakukan.
7. Kerinduan untuk Memuliakan Tuhan
Terakhir, penyembahan sejati adalah hidup yang berfokus pada memuliakan Tuhan, apapun juga yang kita perbuat.
1 Korintus 10:31 mengatakan, “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” Apapun yang kita lakukan, entah itu besar atau kecil, seharusnya kita lakukan dengan tujuan untuk memuliakan Tuhan.
Penyembahan bukan hanya tindakan ibadah, tetapi kehidupan yang mencerminkan kemuliaan Tuhan.
Hidup yang Menjadi Pujian
Dalam kesimpulannya, penyembahan bukan sekadar menyanyikan lagu rohani atau menghadiri ibadah mingguan. Penyembahan adalah hidup yang dipersembahkan sepenuhnya kepada Tuhan.
Yuk, mulai sekarang kita perbaiki cara kita menyembah dan biarkan seluruh hidup kita menjadi pujian bagi Tuhan!
Related articles:
- Ilmu Padi: Ilmu Rendah Hati yang Bikin Kita Auto Terpuji. Lakukan 4 Hal Ini
- 4 Alasan Orang Kristen Menyanyikan Pujian dan Penyembahan
- Miliki Hati yang Bersih dengan 3 Cara Ini
- Narsis Rohani: Ketika Hidup Jadi tentang Kita, namun Bukan Tuhan. Bahaya!
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Aug 26