Membangun sebuah pernikahan Kristen yang sehat dan bahagia adalah impian setiap pasangan suami istri. Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan, memiliki dasar yang kuat dalam iman dapat memberikan kekuatan dan arahan yang luar biasa.
Karena, suka atau tidak, membangun pernikahan tidak cukup dengan cinta saja. Anda bisa tergila-gila dengan pasangan (sebutannya adalah honeymoon phase) paling lama 6 bulan sampai 2 tahun. Setelah itu, Anda perlu berusaha untuk memupuk dan menjaga pernikahan Anda.
Yang pasti: pernikahan tidak hanya untuk mencari kebahagiaan. Pernikahan bertujuan untuk membangun keluarga dan keturunan yang ilahi (Maleakhi 2:15-15), untuk menyenangkan Tuhan. Lalu, kebahagiaan akan datang sebagai efek dari menuruti perintah Allah.
Berikut ini adalah tujuh kunci yang bisa diikuti agar pernikahan Kristen Anda tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam cinta dan kebahagiaan.
7 Cara Membangun Pernikahan Kristen
1. Menempatkan Kristus di Pusat Pernikahan
Kunci pertama dalam pernikahan Kristen yang sehat adalah menempatkan Kristus sebagai pusat hubungan.
“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita” (Kolose 3:17).
Juga tertulis dalam Efesus 5: 24-25, “Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.”
Jadi, pernikahan yang sehat menempatkan Tuhan Yesus sebagai fondasinya. Dengan menjadikan Kristus sebagai fondasi, setiap keputusan dan tindakan dalam pernikahan akan terjaga dalam kasih.
2. Komunikasi yang Terbuka dan Jujur
Komunikasi adalah tulang punggung setiap hubungan. Dalam pernikahan Kristen, penting untuk selalu terbuka dan jujur satu sama lain.
Yakobus 1:19 mengingatkan kita, “setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah.” Ini adalah nasihat yang teruji kebenarannya, terutama dalam pernikahan.
Suka atau tidak, banyak konflik dalam pernikahan berasal dari hal-hal kecil yang membesar karena komunikasi yang tidak lancar. Itulah mengapa, komunikasi yang baik adalah satu syarat mutlak.
Mendengarkan dengan empati dan berbicara dengan kelembutan dapat mencegah banyak konflik.
3. Pengampunan yang Tulus
Satu lagi syarat pernikahan Kristen yang baik adalah pengampunan.
Efesus 4:32 mengatakan, “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.”
Berhubungan dengan poin sebelumnya, penting bagi suami dan istri untuk saling mengampuni. Karena konflik pasti akan muncul, apapun sebabnya. Oleh karena itu, pengampunan perlu terus diberikan.
Pengampunan memungkinkan pasangan untuk terus maju tanpa dibebani oleh kesalahan masa lalu.
4. Doa Bersama
Masalah dalam pernikahan pasti akan lebih besar daripada kala single.
Itulah alasannya pasangan harus terus berdoa bersama.
“Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka” (Matius 18:20). Meluangkan waktu untuk berdoa bersama setiap hari adalah syarat pernikahan Kristen yang kuat.
Sudahkah Anda dan pasangan berdoa hari ini?
5. Menghargai dan Menghormati Satu Sama Lain
Pernikahan Kristen yang sehat membutuhkan rasa saling menghargai dan menghormati.
1 Petrus 3:7 mengajarkan, “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu…”
Caranya bisa bermacam-macam. Seperti bicara dengan kata-kata yang pantas, saling membantu, memberi pujian, dan tolong-menolong.
Menghormati pasangan Anda menunjukkan nilai dan kasih yang Anda berikan kepada mereka, yang sangat penting untuk hubungan yang sehat.
6. Memiliki Impian Bersama
Pernikahan Kristen yang kuat adalah pernikahan yang memiliki impian bersama dalam Kristus. Apakah itu dalam pelayanan, memiliki anak, atau karier, berbagi tujuan yang sama membantu memperkuat ikatan pernikahan.
Kata Filipi 2:2, “hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan.” Ayat ini benar terutama untuk pasangan menikah. Sudahkah Anda dan pasangan memiliki impian yang sama?
7. Prioritaskan Waktu Bersama
Menghabiskan waktu berkualitas bersama adalah esensial untuk memelihara pernikahan Kristen. Pengkhotbah 9:9 mengingatkan kita,
“Nikmatilah hidup dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan Tuhan kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.”
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Berapa lama umur kita? Berapa lama umur suami/istri kita? Selagi masih ada kesempatan, nikmati waktu bersama pasangan.
Baik itu melalui kencan rutin, liburan bersama, atau hanya sekedar berbicara hati ke hati setiap hari, waktu berkualitas memperkuat hubungan.
Bangun Pernikahan Anda di dalam Tuhan
Dengan menerapkan ketujuh tips ini, pernikahan Kristen Anda akan lebih kokoh dengan kekuatan dan kebijaksanaan dari Tuhan.
Ingatlah bahwa pernikahan bukan hanya tentang dua orang, tetapi juga tentang sebuah persatuan di bawah panduan dan kasih Kristus. Ikuti kunci-kunci ini untuk memastikan bahwa pernikahan Kristen Anda bukan hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam setiap aspek kehidupan.
Related articles:
- Empati, Kunci Menyelesaikan Konflik di dalam Pernikahan
- Pernikahan Terasa Hambar? 3 Solusi Ini Perlu Anda Coba!
- Suami-Suami, Apresiasi Istri dengan 6 Hal Ini!
- Parents Wajib Tahu! 6 Aktivitas Rohani untuk Memperkenalkan Tuhan kepada Anak
- Ciri Pernikahan Sehat: Mampu Kelola Konflik
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
[adroate banner=”11″]
Last modified: Jun 4