Sadar atau tidak, kita semua punya kecanduan.
Bentuknya bisa macam-macam; ada sesuatu yang membuat kita ketagihan, mau lagi dan lagi. Yang tidak bisa (atau tidak mau) kita stop, karena rasa puas yang ia berikan.
Entah dengan drakor (drama Korea), video game, makanan, belanja, atau media sosial. Hanya segini? Tentu tidak. Masih banyak hal yang bisa menjadi candu, bahkan yang mengarah kepada dosa, seperti percabulan, pornografi, merokok, minum minuman keras, pakai narkoba, judi, dll.
Tidak ada yang salah dengan menonton drama Korea, main game, atau berbelanja. Akan tetapi, ketika kita mulai menempatkan mereka di atas Tuhan, mengganggu hidup (atau pikiran) kita, dan mengubah kita jadi lebih buruk, di situlah kita mulai kecanduan.
Mengapa Kecanduan Sulit Dikalahkan?

Ada dua alasan orang bisa kecanduan.
Pertama, karena manusia butuh pelarian. Tekanan hidup dan kenyataan yang kita hadapi bisa terasa berat untuk kita.
Manusia butuh tempat untuk lari, untuk mempertahankan kewarasannya (escape). Dalam pelarian inilah manusia menemukan kelegaan, lepas dari tekanan.
Dalam kadar sedikit tentu tidak masalah. Yang mengkhawatirkan, ketika kita terus-menerus ingin untuk lari dari kehidupan ini. Baik dengan main game, binge watching (nonton terus-menerus), sampai scrolling media sosial berjam-jam.
Kedua, karena kasih yang salah tempat. Manusia di mana-mana lahir dengan kebutuhan ingin mencintai dan ingin dicintai. Ini adalah kebutuhan yang wajar, namun sering tidak diakui.
Rasa cinta adalah anugerah Allah, karena Ia sendiri adalah Allah yang mengasihi (1 Yohanes 3:1). Rasa ini Tuhan berikan agar kita mampu menjalin hubungan dan berketurunan (Kejadian 1:28). Ketika rasa cinta ini tidak dipenuhi, ia akan mencari pengganti – dalam bentuk apapun.
Contohnya, fans fanatik selebritis. Mulai dari menguntit (stalking), menyembah idolanya, sampai menyerang orang yang mengkritik sang idola.
Kecanduan mencengkeram jiwa dan tubuh sehingga menimbulkan rasa ketergantungan yang kuat. Adanya hormon dopamin yang dilepaskan membuat kita ingin terus dan terus mencari kesenangan. Jika kita lepas sekali saja, kita mengalami withdrawal – perasaan sangat tidak enak karena kehilangan sesuatu yang kita sukai.
Jadi, tidak salah jika kecanduan adalah suatu bentuk perbudakan. Tapi jangan khawatir – masih ada harapan!
3 Cara Mendasar Mengatasi Kecanduan

Adakah cara bagi kita untuk keluar dari kecanduan? Tentu saja ada. Mari kita simak.
1. Mengenali Kekosongan di dalam Diri
Semua kecanduan diawali dengan kekosongan.
Alasannya bisa bermacam-macam: kesepian, tidak diakui/didengar, tidak memiliki sosok panutan (orang tua atau saudara) yang kuat, atau karena stuck di dalam hidup.
Artinya, kecanduan kita adalah apa yang kita lakukan untuk mengatasi kekosongan itu. Baik dengan main game berjam-jam, nonton scroll media sosial, atau makan dan ngemil setiap waktu.
Seperti halnya dengan penyakit, atasi sebabnya, bukan gejalanya. Carilah kekosongan yang ada di dalam hati, lalu atasi.
Pada akhirnya, ini akan membawa kita kepada sumber kepenuhan yang sejati: Tuhan. Ingat percakapan Yesus dengan perempuan Samaria? Yesus memberi kita cara mengisi kekosongan kita, “‘tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya” (Yohanes 4:14).
Mintalah Tuhan mengisi kekosongan itu. Caranya? Minta dalam doa, agar kita diberikan kepenuhan itu. Apa yang Anda inginkan? Rasa aman, penerimaan, dan kekuatan di dalam Dia? Berdoa dan doakan dengan tekun secara spesifik.
2. Jauhi atau Lari dari Sumber Kecanduan Itu
Apa sumber kecanduan Anda? Rokok? Pornografi? Sosial media? Online shopping? Apa yang harus kita lakukan?
“Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” – 2 Timotius 2:22
Yang perlu kita lakukan adalah menjauh dari godaan itu. Yusuf pun ketika ia digoda istri Potifar, ia kabur. Ia tidak pikir panjang, tidak cari penasehat untuk dimintai pendapat. Ia pergi, kabur menjauh dari sumber godaan itu.
“Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: ”Marilah tidur dengan aku.” Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.” – Kejadian 39:12.
Jika Anda kecanduan media sosial dan gak bisa berhenti, uninstall aplikasi tersebut. Tidak bisa berhenti nonton pornografi? Atur internet Anda sehingga Anda tidak bisa membuka situs-situs porno. Kecanduan berjudi? Jangan pergi ke tempat-tempat judi.
Memang, tidak mudah untuk berhenti dari kecanduan. Stop akses ke celah masuk kecanduan itu. Lari darinya, menjauh. Dengan begitu, Anda pasti bisa keluar dari dosa kecanduan ini.
3. Mengisi Pikiran dengan Firman Tuhan
Pemazmur menulis, “Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.” (Mazmur 119:11).
Mengisi pikiran dan hati dengan firman Tuhan adalah cara efektif untuk melawan kecanduan. Membaca, merenungkan, dan menghafal ayat-ayat Alkitab dapat membantu mengarahkan pikiran kita kepada hal-hal yang baik dan suci, menjauhkan kita dari godaan untuk kembali kepada hal-hal yang memerangkap kita.
Apapun yang membuat kita candu akan seolah ‘menjebak’ kita. Otak kita akan merasa, tanpa hal-hal ini, kita tidak bisa hidup.
Lawan itu dengan firman Tuhan. Renungkan janji Allah, dan hidupi firman-Nya setiap hari.
4. Melakukan Kegiatan-Kegiatan yang Bermanfaat
Melawan kecanduan sama halnya dengan menghalau hal-hal yang buruk. Namun, apakah berhenti di situ? Tidak juga.
Seperti diceritakan di Lukas 11:24-26, Yesus memberi sebuah perumpamaan. Ketika seseorang yang kerasukan setan ditinggal oleh setan, namun tidak dibimbing untuk hidup benar, ia bisa saja akan dirasuki kembali, tujuh kali lipat lebih buruk. “Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula” (ayat 26).
Di ayat pada poin 2, juga dikatakan, bahwa kita perlu jauhi dan mengejar hal-hal yang baik. Jadi, tidak cukup hanya tidak melakukan yang tidak baik. Tapi, kita perlu melakukan hal-hal yang positif, sebagai bagian dari pertobatan kita.
Tidak cukup dengan hanya berhenti, tanpa memberi pengganti. Waktu kosong atau waktu luang tersebut perlu digantikan dengan kegiatan yang memberi manfaat. Membiarkan diri dalam fase “menganggur” alias doing nothing, bisa membuat kita jatuh ke dalam dosa. Atau bahkan dosa yang jauh lebih parah lagi. Carilah kegiatan-kegiatan atau hobi yang lebih baik agar kita tidak jatuh kembali.
Rebut Kendali Hidup Kita, Hari Ini Juga
Dengan mempraktikkan ketiga cara ini, kita akan melihat perubahan yang nyata dalam hidup kita, dan kita akan semakin dekat dengan Tuhan dalam perjalanan kita menuju pemulihan. Kecanduan bukanlah akhir segalanya. Kita bisa menang melawannya.
Tapi, perlu usaha. Sama seperti merebut kembali tanah yang dijajah. Tentu, kita tidak menang begitu saja. Caranya dengan mengenali kekosongan di dalam diri,
Kapan lagi kita bisa menikmati hidup yang baik tanpa jerat kecanduan, jika bukan hari ini?
Related articles:
- Bebas dari Kecanduan Merokok dengan 5 Langkah Ini
- Tolong, Saya Kecanduan Media Sosial!
- Rebut Kendali Hidup Anda – Kiat Bijak Gunakan Gadget
- Daud dan Godaan: 3 Do’s to Defeat Temptations
- 3 Manfaat Penting Membaca Firman Tuhan Setiap Hari
–
Yuk, baca top artikel kami:
Muda & Gaul di Mata Tuhan: Bagaimana Caranya?
Seperti Apa Ibadah yang Sejati dan Berkenan kepada Allah?
Mazmur 91: Jika Tuhan Melindungi, Mengapa Musibah Tetap Menimpa?
Teladan dari 3 Wanita Hebat dalam Alkitab
Menjadi Orang Kristen yang Punya Integritas
–
Jika Anda ingin mengikuti belajar Alkitab secara personal (Personal Bible Sharing), silahkan lihat lebih lanjut dalam video berikut:
Dan, temukan lebih banyak content menarik & menginspirasi melalui sosial media kami:
Website: https://link.gkdi.org/web
Facebook: https://link.gkdi.org/facebook
Instagram: https://link.gkdi.org/instagram
Blog: https://link.gkdi.org/Blog
Youtube: https://link.gkdi.org/youtube
TikTok: https://link.gkdi.org/tiktok
Twitter: https://link.gkdi.org/twitter
LinkedIn: https://link.gkdi.org/linkedin
Threads: https://link.gkdi.org/threads
Whatsapp: https://link.gkdi.org/whatsapp
Last modified: Jun 20